About me

Foto Saya
Gayumii bLog
Semoga blog ini bermanfaat
Lihat profil lengkapku
Feeds RSS
Feeds RSS

Rabu, 23 Mei 2012

Riview Teori JUNG

TEORI ANALITIK JUNG
            Pembahasan yang keempat yaitu tentang Teori Analitik yang dikembangkan oleh Jung. Carl Jung adalah psikiater muda di Zurich ketika ia membaca Interpretation of dream karya Freud. Jung sangat terkesan ole hide-ide Freud.Pada tahun 1906 mulailah hubungan surat menyurat antar keduanya. Akan tetapi hubungan pribadi antara Freud dan Jung tidak bertahan lama dan akhirnya mereka mengakhiri hubungan surat menyurat serta masalah mengenai pekerjaan juga berakhir. Perpecahan hubunngan yang sebelumnya akrab  itu adalah kompleks dan sangat principal, meliputi berbagai ketidakcocokan dalam hal kepribadian maupun pandangan intelektual.
STRUKTUR KEPRIBADIAN
            Keseluruhan kepribadian atau psikhe, sebagaimana disebut oleh Jung, terdiri dari sejumlah system yang berbeda namun saling berinteraksi. Sistem-sistem itu antara lain :
·         Ego
Ego adalah jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan-ingatan, pikiran-pikiran, dan perasaan-perasaan sadar.
·         Ketidaksadaran Pribadi
Ketidaksadaran pribadi adalah daerah yang berdekatan dengan ego yang terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi kemudian direpresikan, disupresikan, dilupakan atau diabaikan serta pengalaman-pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada sang pribadi.
·         Kompleks-Kompleks
Kompleks adalah yang terorganisasi atau konstelasi perasaan-perasaan, pikiran-pikiran, persepsi-persepsi, dan ingatan-ingatan yang terdapat dalam ketidaksadaran prbadi.
·         Ketidaksadaran Kolektif
Ketidaksadaran kolektif adalah sisa psikik perkembangan evolusi manusia, sisa yang menumpuk sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang berulang selama banyak generasi.

·         Arkhetipe-Arkhetipe
Arkhetipe adalah suatu bentuk pikiran (ide) universal yang mengandung unsure emosi yang besar. Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran atau visi-visi dalam kehidupan sadar normal berkaitan dengan aspek tertentu dari situasi.
·         Persona
Persona adalah topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta terhadap kebutuha-kebutuhan arketipal sendiri.
·         Anima dan Animus
Jung mengaitkan sisi feminin kepribadian pria dan sisi maskulin kepribadian wanita dengan arkhetipe-arkhetipe. Arkhetipe feminine pada pria disebut anima, arkhetipe maskulin pada wanita disebut animus.
·         Bayang-bayang
Arkhetipe baying-bayang terdiri dari insting-insting binatang yang diwarisi oleh manusia dalam evolusinya dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah. Arkhetipe baying-bayang juga mengakibatkan munculnya pikiran-pikiran,perasaan-perasaan, dan tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan dan patut dicela oleh masyarakat dalam kesadaran dan tingkah laku.
·         Diri (Self)
Diri adalah titik pusat kepribadian, dimana semua system lain terkonstelasikan. Ia mempersatukan system-sistem ini memberikan kepribadian dengan kesatuan, keseimbangan dan kestabilan pada kepribadian.
·         Sikap
Jung membedakan dua sikap atau orientasi utama kepribadian, yakni sikap ekstraversi dan sikap introversi. Sikap ekstraversi mengarahkan sang pribadi kedunia luar,dunia objektif. Sedangkan sikap introversi megarahkan orang kedunia dalam, dunia subjektif.
·         Fungsi
Ada empat fungsi psikologis fundamental antara lain yaitu :
a)      Pikiran : Suatu kerangka berpikir yang melibatkan ide-ide dan intelek. Dengan berpikir manusia berusaha memahami hakikat dunia dan dirinya sendiri.
b)      Perasaan : Fungsi evaluasi, ia adalah nilai benda-benda, entah bersifat positif atau negative, bagi subjek.
c)      Pendriaan : Fungsi perceptual atau fungsi kenyataan. Ia menghasilkan fakta-fakta konkret atau bentk-bentuk represetasi dunia.
d)     Intuisi : persepsi melalui proses-proses tak sadar dan isi dibawahambang kesadaran.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
            Dinamika kepribadian yang dikembangkan oleh Jung antara lain :
a)      Energi psikis.
Energi yang menjalankan fungsi kepribadian disebut energy psikis. Energi psikis merupakan suatu konstruk hipotesis, bukan suatu subtansi atau gejala konkret.
b)      Prinsip Ekuivalensi dan Prinsip Entropi.
Jung mendasarkan pandangannya tentang psikodinamika pada dua prinsip fundamental, yakni prinsip ekuivalensi dan prinsip entropi. Prinsip ekuvalensi menyatakan bahwa jika energy dikeluarkan untuk menghasilkan suatu kondisi tertentu, maka jumlahnya yang dikeluarkan itu akan muncul disalah stau tempat lain dalam system.
c)      Perkembangan Kepribadian
Segi yang menonjol dari teori Jung tentang kepribadian adalah penekanannya pada sifat mengarah kedepan dari perkembangan kepribadian . Jung yakin bahwa manusia tetap berkembang atau berusaha berkembang dari tahap perkembangan
yang kurang sempurna ketahap perkembangan yang lebih sempurna.
d)     Kausalitas versus Teleologi
Jung mengakui bahwa kausalitas dan teleology merupakan cara berfikir sewenang-wenang yang digunakan para ilmuwan untuk menyusun dan memahami gejala-gejala alamiah. Kausalitas da teleology tidak terdapat dialam. Jung menjelaskan, sikap kausal mungkin menimbulkan kepasrahan dan keputusasaan pada manusia, karena dari segi pandangan kausalitas mereka adalah korban masa lampaunya. Sebaliknya, sikap finalistis memberikan suatu perasaan pengharapan dan sesuatu untuk diperjuangkan dalam hidup.

e)      Sinkronisitas
Pada akhir hidunya, Jung mengemukakan suatu prinsip yang bukan kausalitas dan juga bukan teleology. Ia menyebutnya prinsip sinkronitas. Prinsip itu diterapkan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat yang sama, tetapi peristiwa yang satu tidak disebabkan oleh yang lain. Prinsip sinkronitas akan memperbaiki pandangan bahwa pikiran menyebabkan materialisasi atau terjadinya hal yang dipikirkan.
f)       Hereditas
Hereditas diberi suatu peranan penting dalam psikologi Jung. Pertama-tama hereditas berkenaan dengan insting-insting biologis yang menjalankan fungsi pemeliharaan diri dan reproduksi. Insting-insting itu merupakan sisi binatang pada kodrat manusia.
g)      Tahap-tahap Perkembangan
Sebelum usia lima tahun, nilai-nilai seksual mulai tampak dan mencapai puncaknya selama masa adolesen. Dalam masa muda seseorang dan awal-awal tahun dewasa, insting-insting kehidupan dasar dalam proses-proses vital meninhgkat. Inilah periode kehidupan dimana orang belajar bekerja, kawin dan mempunyai anak-anak dan menjadi mapan dalam kehidupan masyarakat. Ketika mencapai usia akhir 30-an atau awal 40-an terjadi perubahan nilai yang radikal. Orang yang berusia setengah baya menjadi lebih introvert dan kurang impulsif. Nilai-nilai individu disublimasikan dalam lambang-lambang social, agama, kenegarawanan dan filosofis. Orang menjadi lebih spiritual.
h)      Progesi dan Regresi
Perkembangan dapat mengikuti gerak maju, progesif, atau gerak mundur, regresif.
Progesi oleh Jung dimaksudkan bahwa ego sadar menyesuaikan diri secara memuaskan baik terhadap tuntunan-tntunan lingkungan luar maupun terhadap kebutuhan-kebutuhan ketidaksadaran. Sedangkan regresi adalah antithesis dari progesi.


i)        Proses Individuasi
Proses untuk memiliki kepribadian yang sehat dan terintegrasi, setiap system harus dibiarkan mencapai tingkat diferensisasi, perkembangan dan pengungkapan yang paling penuh.
j)        Fungsi Transenden
Fungsi ini memiliki kapasitas untuk mempersatukan semua kecenderungan yang saling berlawanan dalam beberapa system dan bekerja menuju tujuan yang ideal yakni kebulatan sempurna. Tujuan dari fungsi ini adalah pengungkapan pribadi yang esensial dan realisasi kepribadian dalam semua aspeknya.
k)      Sublimasi dan Represi
Sublimasi dan represi memiliki karakter yang persis berlawanan. Sublimasi bersifat progesif, represi bersifat regresif. Sublimasi menyebabkan psikhe bergerak maju, sedangkan represi bergerak mundur. Sublimasi menghasilkan rasionalitas, sedangkan represi menghasilakan irasionalitas. Sublimasi bersifat integrative sedangkan represi bersifat disintegrative.
l)        Perlambangan
Lambang dalam psikologi Jungian mempunyai dua fungsi utama. Pertama lambang merupakan usaha untuk memuaskan impuls instingtif yang terhambat. Kedua, lambang merupakan perwujudan bahan arkhetipe. Lambang mempunyai dua aspek, yaitu aspek retrospektif yang dibimbing oleh insting-insting dan yang kedua yaitu aspek prospektif yang dibimbing oleh tujuan-tujuan akhir umat manusia.

0 komentar:

Posting Komentar