About me

Foto Saya
Gayumii bLog
Semoga blog ini bermanfaat
Lihat profil lengkapku
Feeds RSS
Feeds RSS

Jumat, 11 Mei 2012

dasar-dasar Bimbingan Konseling

BAB I

Pengertian bimbingan
Bimbingan adalah terjemahan dari guidance yang mempunyai arti menunjukan, memimpin, menuntun, mengatur, mengarahkan, memberi nasehat. Bimbingan sendiri mempunyai arti suatu proses pemberian bantuan secara berkelanjutan dan sistematis yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat perhatian khusus. Terdapat unsur-unsur : proses, membantu, orang perorang, memahami diri, lingkungan hidup. Ciri- ciri bimbingan : berlangsung terus menerus, berlangsung sejak dini, proses pengembangan, layanan untuk  semua, bersifat umum.
Pengertian konseling
Konseling adalah terjemahan dari counseling yang berasal dari kata counsel yang mempunyai arti nasihat, anjuran, pembicaraan. Pengertian konseling sendiri adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dialami oleh klien. Unsur- unsur dalam konseling : proses konseling, konselor, klien, terdapat masalah, melalui wawancara, pemecahan masalah.
Dari pengertian  bimbngan dan konseling terdapat kesamaan yaitu merupakan pemberian bantuan oleh seorang ahli kepada individu tertentu.
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling
Bimbingan konseling merupakan ilmu yang relatif masih baru dibanding ilmu yang lainnya, perkembangan bimbingan dan konseling dimulai sekitar abad XX, diawali dengan munculnya gerakan-gerakan di Amerika serikat yang dipelopori oleh tokoh-tokoh tokoh-tokoh Frank Parsons, Jesse B. Davis, Eli weber, Jhon Brewer, Josh meriil. Diawali tahun 1895 di California oleh Josh Meril. Dan tahun 1908 oleh Frank Parsons dengan mendirikan biro  di Boston, biri tersebut dimaksudkan untuk membantu mencapai efisiensi kerja , dimana Frank membantu para pengangguran dalam mencari pekrjaan yang terdapat dengan cara mencocokkan karakteristik dengan tuntutan atau persyaratan pekerjaan. Jesse B. Davis sebagai konselor sekolah di Central High school di Deteroit, Davis memberikan mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Pada tahun 1910-1916, kegiatan tersebut juga dilakukan oleh Eli Wever di New York dan Jhon Brewer di Universitas Harvard, mereka termasuk tokoh-tokoh Bimbingan Dan Konseling.
Setelah Perang dunia II kegiatan bimbingan dan konseling lebih dimanfaatkan untuk membantu tentara veteran perang dalam upaya mencari pekerjaan agar dapat kembali pada masyarakat. Bimbingan dan Konseling semakin luas tidak hanya dalam lapangan pekerjaan melainkan juga dalam pendidikan dan kepribadian. Dalam perkembangannya diberikan di lapangan industri, pendidikan, ketentaraan, dan lain-lain.
Sejarah perkembangan Bimbingan dan Konseling lebih singkat dari perkembangan di Amerika serikat. Perkembangan di Indonesia dimulai dari bidang pendidikan. Bimbingan dan Konseling dikenal oleh beberapa tokoh, yang berkunjung ke Amerika Serikat. Dalam konfrensi FKIP se Indonesia pada tahun 1960 di Malang diputuskan bahwa Bimbngan dan Konseling yang saat itu masih dikenal bimbinga dan penyuluhan dimasukkan dalam kurikulum FKIP. Sebelum nama konseling dikenal di Indonesia sudah melakukan gerakan sepeti Frank Parsons di Amerika Serikat, hal ini dapat dilihat dengan didirikan kantor Penempatan Kerja setelah proklamasi kemerdekaan dan Kemudian dikenal sebagai Balai Latihan Kerja sebagai tempat melatih para pencri pekerjaan. Pertama kali Bimbingan dan Konseling tertuang dalam kurikulum 1975 untuk SMP dan SMA. Salah satu peristiwa yang menunjukan sejarah bimbingan dan Konseling yaitu diselenggarakannya Konvensi Nasional Bimbingan I di Malang pada tahun1975 yang mendirikan organisasi profesi bimbingan dan konseling yang saat itu diberi nama Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI), yang saat ini telah berganti dengan nama menjadi ABKIN ( Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia). Sebelum tahuh 60an sebenarnya di Indonesia sudah mengenal Bimbingan dan Penyuluhan yang ditandai dengan adanya Perguruan Taman Siswa, yang siswanya diberikan kebebasan mengatur dirinya sendiri tahun 1923. Pada 1926 didirikan sekolah kerja oleh Muh, Safi’i yang siswanya diarahkan agar dapat bekerja. Pada tahun 1962 SMA gaya baru ada intruksi P & K untuk pelayanan bimbingan dan Konseling.  Di IKIP Malang dan Bandung pada tahun 1964.

BAB II
RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN KONSELING
Tujuan Bimbingan dan Konseling
Tujuan bimbingan dan konseling Secara Umum Membantu siswa mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja. Secara khusus membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial belajar, karier.
Aspek pribadi meliputi :
¤ Memiliki kesadaran diri dan dapat mengembangkan sikap positif
¤ Membuat pilihan secara sehat
¤ menghagai orang lain
¤ mempunyai rasa tanggung jawab
¤ mengembangkan ketrampilan interpersonal.

Aspek belajar
Membantu peserta didik agar :
-          Dapat melaksanakan ketrampilan belajar secara efiktif
-          Dapat menentukan tujuan dan perencanaan pendidikan
-          Mampu belajar secara efektif
-          Memiliki kemampuan dan tujuan dalam menghadapi ujian.

Aspek karier
-          Dapat membentuk identitas
-          Dapat melaksanakan masa depa
-          Dapat membentuk pola karier
-          Mengenali keterampilan, kemampuan, dan minat dalam dirinya

Fungsi-funsi Bimbingan dan Konseling
-          Pemahaman : agar siswa dapat memahami dirinya sendiri dan lingkunganya
-          Pencegahan : mencegah siswa melakukan hal negatif
-          Perbaikan : memperbaiki masalah yang sudah timbul
-          Pemeliharaan : agar yang baik menjadi lebih baik
-          Penyaluran : untuk menyalurkan bakt dan minat siswa
-          Penyesuaian : membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri
-          Adaptasi : lingkungan yang menyesuaikan

Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
1.      Asas Kerahasiaan : Segala yang disampaikan siswa kepada konselor harus dijaga kerahasiaannya.
2.      Asas Kesukarelaan : Dengan suka rela konselor membantu memecahkan masalah. Dan sehingga konseli ampu menghilangkan rasa keterpaksaannya kepada konselor.
3.      Asas Keterbukaan : Konselor ataupun konseli hendaknya harus dapat bersikap terbuka.
4.      Asas Kekinian : Layanan bimbingan dan konseling adalah menangani masalah-masalah yang dihadapi sekarang (kini).
5.      Asas Kemandirian : Menghidupkan kemandirian pada konseli agar tidak tergantung pada konselor maupun orang lain.
6.      Asas Kegiatan : Memfasilitasi tumbuhnya suasana yang mebawa individu mampu melakukan kegiatan untuk tujuan yang di harapkan.
7.      Asas Kedinamisan : Menghendaki perubahan tingkah laku pada konseli kearah yang lebih baik.
8.      Asas Keterpaduan : Memadukan berbagai aspek dari individu yang dibimbing dan juga mempehatikan keterpaduan isi dan proses layanan yang diberian sehingga tidak bertentangan dengan aspek layanan lain.
9.      Asas Kenormatifan : Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku bagi individu dan lingkungan.
10.  Asas Keahlian : Petugas bimbingan dan konseling adalah orang yang ahli dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling.
11.  Asas Alih Tangan : Petugas bimbingan dan konseling hanya menangani masalah yang menjadi kewenangan yang dimiliki.
12.  Asas Tutwuri Handayani : Layanan bimbingan dan konseling harus dirasakan oleh peserta didik setiap saat tidak hanya pada saat proses konseling.

Landasan- landasn Bimbingan dan Konseling

Landsan agama
Dalam kehidupan dan hubungan dengan sesama manusia diharuskan selalu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada kejahatan. Setiap orang adlah pemimpin yaitu memberi contoh dan keteladanan menciptakan situasi yang kondusif gabi relisasi nilai mencegah munculnya perilaku yang merusak nilai.
Landasan filosofis
Pemberian bantuan layanan BK didasari oleh konse-konsep yang mendasar tenteng tujuan bantuan, siapa yang dibantu, siapa yang membantu, bagaimana membantu, mengapa perlu dibantu.
Landasan filsafat
-          Idialisme : adanya dunia yang abadi
Bk membantu anak mencapai kebahagian abadi
-          Realisme : menekan dunia nyata
BK mengembangkan alam pada realita
-          Pragmatisme : hidup selalu berubah
BK meningkatkan anak dalam memecahkan masalah
-          Eksistensial : menekan perkembangan pribadi dan sosial
Bk diarakan pada pengembangan keterampilan anak agar memiliki kepribadian.
Landasan Psikologis
BK merupakan kegiatan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan anak.
Landasan Sosial Budaya
Anak berkembang dalam lingkungan tertentu
Pelayanan BK berfungsi :
-          membantu mencegah pengaruh negatif dari nilai sosial budaya luar.
-          Membantu masalah yang dihadapi karena pengaruh negatif sosial budaya luar
-          Membantu mengembangkan kemampuan menguasai nilai sosial budaya luar yang positif.
Landasan iptek
-          Pendidik melestarikan ilmu dan teknologi
-          Sasaran pendidikan kognitif, afektif, psikomotorik
-          BK membantu merencanakan karier, pengembangan pribadi

Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
  1. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu (peserta didik) agar mereka dapat membantu dirinya sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
  2. Bimbingan hendaknya bertitik tolak (berfokus) pada individu yang dibimbing.
  3. Bimbingan diarahkan pada individu (peserta didik), dan tiap peserta didik memiliki karakteristik tersendiri oleh karena itu pemahaman keragaman dan kemampuan peserta didik yang dibimbing sangat diperlukan dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
  4. Masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh tim pembimbing lingkungan lembaga pendidikan, hendaknya diserahkan kepada ahli yang berwenang menyelesaikannya.
  5. Kegiatan bimbingan/konseling dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang akan dibimbing.
  6. Bimbingan harus luwes dan fleksibel.
  7. Program bimbingan dan konseling di lingkungan lembaga pendidikan harus sesuai dengan program pendidikan pada lembaga yang bersangkutan.
  8. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling dikelola oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan, dapat bekerjasama dan menggunakan sumber-sumber yang relevan didalam maupun diluar penyelenggaraan pendidikan.
  9. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling hendaknya dievaluasi untuk mengetahui hasil dan pelaksanaan pogram.

BAB III
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Sekolah sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha mendewasakan anak dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna.
            Keterkaitan Bimbingan dan Konseling dengan komponen lain dalam pendidikan yaitu pada proses pendidikan disekolah terdiri dari tiga bidang yang berkaitan secara integral, yaitu bidang administrasi dan supervisi, bidang pengajaran dan bidang bimbingan.
             Bidang administrasi dan supervise merupakan bidang kegiatan yang menyangkut masalah administrasi dan kepemimpinan.
            Bidang bimbingan mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik agar dapat memecahkan masalah yang dihadapi dan memperoleh kesejahteraan lahir dan batin.




Program Bimbingan dan Konseling Pola 17+


 












 






Keterangan :
  • BK      : Bimbingan Konseling
v  Bidang Bimbingan dan Konseling:
·         KB      : Kehidupan Berkeluarga
·         KK      : Kehidupan Keberagamaan
·         PB       : Pribadi
·         SS        : Sosial
·         BL       : Belajar
·         KR      : Karier.
v  Layanan Pokok Bimbingan dan Konseling :
·         LK       : Layanan Konsultasi
·         LM      : Layanan Mediasi
·         LO       : Layanan Orientasi
·         LI        : Layanan Informasi
·         LP       : Layanan Penempatan/ Penyaluran
·         LB       : Layanan Pembelajaran
·         LKP    : Layanan Konseling Pribadi
·         LBK    : Layanan Bimbingan Kelompok
·         LKK    : Layanan Konseling Kelompok.

0 komentar:

Posting Komentar