About me

Foto Saya
Gayumii bLog
Semoga blog ini bermanfaat
Lihat profil lengkapku
Feeds RSS
Feeds RSS

Rabu, 23 Mei 2012

Riview Teori Freud

TEORI PSIKOANALISA KLASIK FREUD

            Untuk pembahasan kedua dalam makalah ini yang diambil dari buku TEORI-TEORI PSIKODINAMIK (KLINIS)  yaitu tentang Teori Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmun Freud. Sigmun Freud lahir di Moravia, 6 Mei 1856 dan wafat di London 23 September 1939. Hampir selama 80 tahun ia tinggal di Wina dan memutuskan ingin menjadi seorang ilmuwan. Ia memasuki sekolah kedokteran di Universitas Wina tahun 1873 dan ia tamat 8 tahun kemudian. Untuk meningkatkan ketrampilan-ketrampilan teknisnya, Freud belajar selama 1 tahun pada psikiater Perancis yang terkenal, Jean Charcot, yang menggunakan hypnosis untuk menyembuhkan hysteria. Freud dikelilingi oleh sekelompok murid yang berasal dari berbagai bangsa, diantaranya adalah Ernest Jones dari Inggris, Carl Jung dari Zurich, A.A. Brill dari New York, Sandor Ferenczi dri Budapest, Karl Abraham dari Berlin, Alfred Adler dari Wina. Jung dan Adler kemudian menarik diri dari kelompok tersebut karena mempunyai pandangan yang berbeda tentang teori-teori yang dikemukakan Freud.

  • Struktur Kepribadian
            Kepribadian terdiri dari 3 sistem pokok, yakni : id,ego dan superego. Masing-masing bagian kepribadian ini mempunyai fungsi, sifat,komponen, prinsip kerja, dinamisme serta mekanismenya sendiri, namun mereka berinteraksi begitu erat satu sama lain sehingga sulit untuk dipisahkan. Sistem yang pertama yaitu Id. Id merupakan sistem kepribadian yang asli, id merupakan rahim tempat ego dan superego berkembang. Id berisikan sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir, termasuk insting-insting. Prinsip reduksi tegangan yang merupakan cirri kerja Id disebut Prinsip Kenikmatan (Pleasure Principle). Untuk melaksanakan tugas menghindari rasa sakit dan mendapatkan kenikmatan, Id memiliki dua proses. Pada proses tersebut yaitu tindakan reflex dan proses primer. Tindakan-tindakan reflex adalah reaksi-reaksi otomatik dan bawaan seperti bersin dan berkedip, tindakan-tindakan reflek itu biasanya segera mereduksikan tegangan. Proses primer menyangkut suatu reaksi psikologis yang sedikit lebih rumit. Pengalaman halusinatorik dimana objek-objek yang diinginkan ini hadir dalam bentuk gambaran ingatan disebut pemenuhan hasrat (wish-fulfilment). Contoh proses primer yang paling baik pada orang normal ialah mimpi dimalam hari yang diyakini oleh Freud selalu mengungkapkan pemenuhan atau usaha pemenuhan suatu hasrat. Sistem yang kedua yaitu ego Ego timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan objektif. Perbedaan pokok antara id dan ego ialah bahwa id hanya mengenal kenyataan subjektif-jiwa, sedangkan ego membedakan antara hal-hal yang terdapat dalam batin dan hal-hal yang terdapat dalam dunia luar. Ego disebut eksekutif kepribadian, karena ego mengontrol pintu-pintu kearah tindakan, memilih segi-segi lingkungan kemana ia akan memberi respon, dan memutuskan insting-insting manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya. Ego tidak terpisah dari id dan tidak pernah bebas sama sekali dari id. Sistem yang ketiga yaitu superego. Superego adalah wewenang moral dari kepribadian, ia mencerminkan yang ideal dan bukan yang real dan memperjuangkan kesempurnaan dan bukan kenikmatan. Perhatiannya yang utama adalah memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah dengan demikian ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma moral yang diakui aleh waki-wakil masyarakat. Fungsi-fungsi pokok superego adalah  (1) merintangi impuls-impuls id, terutama impuls-impuls seksual yang agresif (2) mendorong ego untuk mendorong tujuan-tujuan realistis dengan tujuan moralistis; (3) mengajar kesempurnaan. Jadi, superego cenderung untuk menentang baik id maupun ego, dan membuat dunia menurut gambarannya sendiri. Akan tetapi superego sama sepert id bersifat tidak rasional dan sama seperti ego yang melakukan control atas insting-insting. Tidak seperti ego, superego tidak hanya menunda pemuasan insting, akan tetapi superego tetap berusaha untuk merintanginya. Kepribadian biasanya berfungsi sebagai tiga bagian yang terpisah. Secara sangat umum id bisa dipandang sebagai komponen biologis kepribadian, sedangkan ego sebagai komponen psikologis dan superego sebagai komponen sosialnya.

  • Dinamika Kepribadian
Insting
            Insting didefinisikan sebagai perwujudan psikologis dari suatu sumber rangsangan somatic dalam yang dibawa sejak lahir. Perwujudan psikologisnya disebut hasrat sedangkan rangsangan jasmaniahnya dari mana hasrat itu muncul disebut kebutuhan. Dengan kata lain, insting menjalankan control selektif terhadap tingkah laku dengan meningkatkan kepekaan orang terhadap jenis-jenis stimulasi tertentu. Insting adalah suatu berkas atau butir energy psikis atau seperti dikatakan Freud,“Suatu ukuran tuntutan pada jiwa untuk bekerja”(1950, hlm. 168). Tujuan insting pada dasarnya bersifat regresif karena ia mengembalikan orang pada keadaan semula,yakni keadaan yang ada sebelum timbulnya insting.
Insting juga disebut konservatif karena tujuannya adalah mempertahankan keseimbangan organisme dengan menghilangkan perangsangan-perangsangan yang mengganggu. Jadi,kita dapat menggambarkan insting sebagai proses yang berulang-ulang yang muncul sebagai sebuah siklus peristiwa-peristiwa dimulai dengan perangsangan dan diakhiri dengan keadaan tenang. Freud menyebut aspek ini kompulsi repetisi  (repetition compulsion). Insting dapat di golongkan dalam dua kelompok besar, yakni insting-insting hidup dan insting-insting mati.Bentuk energy yang di pakai oleh insting-insting hidup untuk menjalankan tugasnya di sebut libido..Insting-insting mati, atau, sebagaimana kadang-kadang oleh Freud di sebut insting-insting merusak (destruktif), melaksanakan tugasnya secara lebih sembunyi-sembunyi dibandingkan dengan insting-insting hidup.

  • KECEMASAN
Kecemasan adalah suatu keadaan tegangan, ia merupakan suatu dorongan seperti lapar dan seks, hanya saja ia tidak timbul dari kondisi-kondisi jaringan di dalam tubuh melainkan aslinya di timbulkan oleh sebab-sebab dari luar. Freud membedakan tiga macam kecemasan, yakni kecemasan realitas,kecemasan neurotic,dan keemasan moral  atau perasaan-perasaan bersalah (1926b).
·         kecemasan realitas atau rasa takut akan bahaya-bahaya nyata di dunia luar ; kedua tipe kecemasan lain berasal dari kecemasan realitas ini.
·         Kecemasan neurotic  adalah rasa takut jangan-jangan insting-insting akan lepas dari kendali dan menyebabkan sang pribadi berbuat sesuatu yang bisa membuatnya di hukum. Kecemasan neurotic mempunyai dasar dalam kenyataan,sebab dunia sebagaimana sebagaimana diwakili oleh orang tua  dan berbagai autoritas akan menghukum anak bila ia melakukan tindakan-tindakan implusif.
·         Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap suara hati. Orang-orang yang superegonya berkembang dengan baik cenderung jika mereka melakukan atau bahkan berfikir untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma moral dengan mana mereka dibesarkan.
Fungsi kecemasan adalah memperingatkan sang pribadi akan adanya bahaya, ia merupakan isyarat bagi ego bahwa kalau tidak dilakukan tindakan-tindakan  tepat, maka bahaya itu akan meningkat sampai ego di kalahkan. Apabila timbul kecemasan maka ia akan memotivasikan sang pribadi untuk melakukan sesuatu. Sang pribadi bisa lari dari daerah yang mengancam,menghalangi implus yang membahayakannya atau menuruti suara hati.Kecemasan yang tidak bisa di tanggulangi dengan tindkan-tindakan yang efektif di sebut traumatic. Ia akan menjadikan sang pribadi dalam keadaan tak berdaya,serba kekanak-kanakan. Apabila ego tidak dapat menaggulangi kecemasan dengan cara-cara rasional, maka ia akan kembali dengan cara-cara yang tidak realistic disebut mekanisme-mekanisme pertahanan ego.

  • PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
 Kepribadian berkembang sebagai respon terhadap empat sumber tegangan pokok, yakni : (1) proses-proses pertumbuhan fisiologis, (2) frustasi-frustasi, (3) konflik-konflik,dan (4) ancaman-ancaman. Sebagai akibat langsung dari meningkatnya tegangan yang ditimbulkan oleh sumber-sumber ini, sang pribadi terpaksa mempelajari cara-cara baru mereduksikan tegangan. Proses belajar inilah yang dimaksudkan dengan perkembangan kepribadian. Identifikasi dan pemindahan (displacement) adalah dua cara yang di gunakan individu untuk belajar mengatasi frustasi-frustasi, konflik-konflik, dan kecemasan-kecemasan.
·         Identifikasi. Dapat didefinisikan sebagai metode yang digunakan orang untuk mengambil alih cirri-ciri orang lain dan menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari kepribadiannya sendiri.
·         Pemindahan.Suatu pemindahan yang menghasilkan prestasi kebudayaan yang lebih tinggi disebut sublimasi. Sublimasi tidak mendapatkan kepuasan yang sempurna, seperti halnya bentuk pemindahan yang lain, jadi selalu terdapat sisa tegangan. Tegangan ini bisa muncul dalam bentuk sikap nervous atau kegelisahan. Arah yang ditempuh pemindahan ditentukan oleh dua factor. Faktor-faktor ini adalah (1) kemiripan objek pengganti dengan objek aslinya, dan  (2) sanksi-sanksi dan larangan-larangan yang diterapkan masyarakat

  • MEKANISME-MEKANISME PERTAHANAN EGO
            Mekanisme pertahanan yang pokok adalah represi,proyeksi,pembentukan reaksi,fiksasi dan regresi.
·         Represi : Terjadi apabila pemilihan objek yang menimbulkan isyarat yang tak wajar dipaksa keluar dari kesadaran oleh antikateksis.
·         Proyeksi : Mekanisme yang digunakan untuk mengubah kecemasan neurotic atau kecemasan moral menjadi ketakutan yang objektif.
·         Pembentukan Reaksi : Tindakan defensive ini berupa menggantikan suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan lawan atau kebalikannya dalam kesadaran.
·         Fiksasi dan Regresi : Suatu tipe pertahanan yang berhubungan erat dengan fiksasi.

Selain mekanisme pertahanan ego, terdapat juga Tahap-Tahap Perkembangan diantaranya yaitu tahap oral, tahap anal,tahap phalik dan tahap genital.

0 komentar:

Posting Komentar