TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
ADLER, FROMM, HORNEY, DAN SULLIVAN
Diantara orang-orang yang melengkapi teori psikoanalisis dengan pandangan psikologi social abad XX terdapat empat orang yang ide-idenya dikemukakan dalam bab ini, yakni Alfred Adler, Karen Horney, Erich Fromm, dan Harry Stack Sullivan. Di antara keempat orang ini, Alfred Adler mungkin di anggap bapak “pandangan psikologi social yang baru” karena sudah sejak tahun 1911 ia berpisah dengan Freud karena persoalan mengenai seksualitas, dan mulai mengembangkan teori dimana minat social dan perjuangan kearah superioritas menjadi dua pilar konseptualnya yang paling penting.
ALFRED ADLER
Alfred Adler lahir di Wina pada tahun 1870 dari keluarga kelas menengah dan meninggal di Abedeen, Skotlandia pada tahun 1937 pada waktu ia mengadakan perjalanan keliling untuk memberikan ceramah. Ia meraih gelar dokter pada tahun 1895 dari Universitas Wina. Pada tahun 1935 Adler menetap di Amerika Serikat dimana ia meneruskan praktikya ia menjadi psikiater dan menjadi professor dalam psikologi medis di Long Island College of Medicine. Dalam teorinya, Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasikan oleh dorongan-dorongan social. Menurut Adler, manusia pada dasarnya adalah makhluk social. Berbeda dengan pandangan pokok Freud bahwa tingkah laku manusia didorong oleh insting-insting yang dibawa sejak lahir. Sumbangan penting kedua dari Adler bagi teori kepribadian adalah konsepnya mengenai diri yang kreatif dan yang ketiga yaitu psikologi Adler berbeda dengan psikoanalisis klasik yang tekanannya pada keunikan kepribadian. Adler berpendapat bahwa setiap orang merupakan konfigurasi unik dari motif-motif, sifat-sifat, minat-minat dan nilai-nilai setiap perbuatan yang dilakukan orang membawa corak khas gaya hidupnya sendiri. Teori kepribadian Adler sangat ekonomis, artinya sedikit konsep dasar menopang seluruh struktur teoritisnya. Segi pandangan Adler dapat dengan cepat disajikan secara ringkas dalam sejumlah kecil rubrik, yakni (1) finalisme fiktif, (2) perjuangan kearah superioritas, (3) perasaan inferioritas dan kompensasi (4) minat social (5) gaya hidup (6) diri kreatif.
Finalisme Fiktif
Setelah Adler memisahkan diri dari Freud, ia dipengarui oleh filsafat Hans Vaihinger. Vaihinger mengemukakan bahwa manusia hidup dengan banyak cita-cita yang semata-mata bersifat fiktif, yang tidak ada padanannya dalam kenyataan. Gambarab-gambaran fiktif ini misalnya, “semua manusia diciptakan sama”, kejujuran adalah politik yang paling baik”. Bagi Adler, tujuan fiktif merupakan penyebab subjektif peristiwa-peristiwa psikologis.
Perjuangan ke Arah Superioritas
Adler menyatakan bahwa perjuangan ini bersifat bawaan yang merupakan bagian dari hidup. Dari lahir sampai mati perjuangan kearah superioritas itu membawa sang pribadi dari satu tahap perkembangan ke tahap-tahap perkembangan berikutnya yang lebih tinggi. Ia merupakan prinsip dinamik prepoten.
Perasaan Inferioritas dan Kompensasi
Adler mengemukakan bahwa yang menentukan letak gangguan tertentu adalah inferioritas dasar pada bagian itu, suatu inferioritas yang timbul karena hereditas maupun karena suatu kelainan dalam perkembangan. Selanjutnya ia mengamati bahwa orang yang mempunyai organ yang cacat seringkali berusaha mengkompensasikan kelemahan itu dengan jalan memperkuatnya melalui latihan intensif. Seperti contoh, Theodore Roosevelt yang lemah pada masa mudanya tetapi berkat latihan yang sistematik akhirnya menjadi orang yang berfisik tegap. Manusia didorong oleh kebutuhan untuk mengatasi inferioritasnya dan ditarik oleh hasrat untuk menjadi superior. Bagi Adler, tujuan hidup adalah kesempurnaan, bukan kenikmatan.
Minat Kemasyarakatan (Sosial)
Minat social merupakan kompensasi sejati yang tak dapat dan yang tak dapat dielakkan bagi semua kelemahan alamiah manusia individual. Adler yakin bahwa minat social bersifat bawaan; bahwa manusia adalah makhluk social menurut kodratnya, bukan karena kebiasaan belaka.
Gaya Hidup
Gaya hidup adalah prinsip system dengan mana kepribadian individual berfungsi serta keseluruhanlah yang memerintah bagian-bagiannya. Gaya hidup merupakan prinsip-prinsip idiografik Adler yang utama yang menjelaskan keunikan seseorang. Adler menyatakan bahwa gaya hidup sebagian besar ditentukan oleh inferioritas-inferioritas khusus, entah khayalan atau nyata yang dimiliki orang. Gaya hidup merupakan kompensasi dari suatu inferioritas khusus.
Diri Kreatif
Diri kreatif merupakan jembatan antara stimulus-stimulus yang menerpa seseorang dan respon-respon yang diberikan orang yang bersangkutan terhadap stimulus-stimulus itu. Diri kreatif adalah prinsip aktif kehidupan manusia, dan tidak berbeda dengan konsep jiwa. Diri kretif memberikan arti pada kehidupan yang menciptakan tujuan atau sarana untuk mencapainya.
ERICH FROMM
Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman, pada tahun1900 dan belajar psikologi dan sosiologi di Universitas Heidelberg, Frankfurt dan Munich. Setelah meraih gelar Ph.D dari Heidelberg tahun1922, ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut Psikoanalisis Berlin yan terkenal. Fromm sangat dipengarui ileh tulisan-tulisan Karl Marx. Tema dasar dari semua tulisan Fromm adalah orang yang merasa kesepian dan merasa terisolasi karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Fromm menyebutkan dan menjelaskan lima tipe karakter social yang ditemukan dalam masyarakat, yakni reseptif, eksploitatif, penimbunan, pemasaran dan produktif. Tipe-tipe ini melukiskan cara-cara yang berbeda dengan mana individu-individu dapat berhubungan dengan dunia dan dengan satu sama lain. Hanya tipe yang terakhir (produktif) dianggapnya sebagai sesuatu yang sehat dan merupakan perwujudan dari apa yang disebut Marx “free conscious activity”.
KAREN HORNEY
Karen Horney lahir di Hamburg, Jerman pada tanggal 16 September, 1885 dan meninggal di New York City pada tanggal 4 Desember, 1952. Ia mendapat pendidikan kedokteran di Universitas Berlin, dan bekerja di Institut Psikoanalisis Berlin dari tahun1918 sampai tahu 1932. Horney sangan berkeberatan dengan konsep Freud tentang iri karena penis (penis envy) sebagai factor yang menentukan dalam psikologi wanita. Horney berpendapat bahwa psikologi wanita didasarkan pada kekurangpercayaan diri serta penekanan yang terlalu berlebihan pada hubungan cinta, dan tidak ada sangkut pautnya dengan anatomi organ-organ seksnya. Konsep utama Horney adalah kecemasan dasar. Umumnya, segala sesuatu yang mengganggu keamanan anak dalam hubungan dengan orang tuanya menimbulkan kecemasan dasar. Horney menyajikan suatu daftar yang terdiri dari 10 kebutuhan yang diperoleh sebagai akibat dari usaha menemukan pemecahan-pemecahan terhadap masalah hubungan-hubungan manusia yang terganggu, 10 kebutuhan itu yakni :
1. Kebutuhan neurotic akan kasih saying dan penerimaan
2. Kebutuhan neurotic akan mitra yang bersedia mengurus kehidupan seseorang
3. Kebutuhan neurotic untuk membatasi kehidupan dalam batas-batas yang sempit
4. Kebutuhan neurotik akan kekuasaan
5. Kebutuhan neurotic untuk mengeksploitasi orang lain
6. Kebutuhan neurotic akan prestise
7. Kebutuhan neurotic akan keaguman pribadi
8. Ambisi neurotic akan prestasi pribadi
9. Kebutuhan neurotic untuk berdiri sendiri dan indenpendensi
10. Keburuhan neurotic akan kesempurnaan dan ketaktercelaan
Dalam sebuah tulisan yang kemudian, Horney mengklasifikasikan kesepuluh kebutuhan ini dalam tiga kelompok :
1. Bergerak menuju orang lain (moving toward people), misalnya kebutuhan akan cinta.
2. Bergerak menjauhi orang lain (moving away from people), misalnya kebutuhan akan independensi
3. Bertgerak melawan orang lain (moving against people), misalnya kebutuhan untuk berkuasa.
HARRY STACK SULLIVAN
Harry Stack Sullivan lahir disuatu daerah pertanian dekat Norwich, Nem York, pada yanggal 21 Februari 1892, dan meninggal pada tanggal 14 Januari 1949 di Paris, Perancis dalam perjalanan pulang dari pertemuan badan eksekutif World Federation for Mental Health di Amsterdam. Ia meraih gelar dokternya dari Chicago College of Medicine and Surgery pada tahun 1917. Harry Stuck Sullivan adalah pencipta segi pandangan baru yang terkenal dengan nama interpersonal theory of psychiatry. Ajaran pokok dari teori ini dalam hubungannya dengan teori kepribadian ialah bahwa kepribadian adalah “pola yang relative menetap dari situasi-situasi antar pribadi yang berulang yang menjadi ciri kehidupan manusia”. Kepribadian merupakan suatu entitas hipotetis yang tidak dapat dipisahkan dari situasi-situasi antar pribadi, dan tingkah laku antar pribadi merupakan satu-satunya segi yang dapat diamati sebagai kepribadian.
Struktur Kepribadian
Sullivan mengakui bahwa kepribadian hanya berstatus hipotetis, namun ia menegaskan bahwa kepribadian merupakan pusat dinamik dari berbagai proses yang terjadi dalam serangkaian medan antar pribadi. Proses-proses yan terpenting adalah dinamisme, personifikasi, dan proses kognitif.
· Dinamisme : merupakan unit terkecil yang dapat dipakai untuk meneliti individu. Dinamisme dapat didefinisikan sebagai pola transformasi energy yang relative menetap, yang secara berulang member cirri kepada organism selama keberadaannya sebagai organism hidup.
· Personifikasi : suatu gambaran yan dimiliki individu tentang dirinya sendiri atau orang lain yang mencakup perasaan, sikap, dan konsepsi kompleks yang timbul karena mengalami kepuasan kebutuhan atau kecemasan.
· Proses Kognitif : Sullivan mengklasifikasikan pengalaman ke dalam tiga golongan. Pengalaman terjadi dalam tiga cara yakni prototaksik, parataksik, dan sintaksik.
Meskipun dinamisme, personifikasi, dan proses kognitif bukan merupakan unsu-unsur pokok kepribadian, namun ketiga-tiganya merupakan ciri structural yang sangat khas dalam system Sullivan.
Dinamika Kepribadian
Dinamika kepribadian yang dikembangkan oleh Sullivan terdiri dari Tegangan dan Transformasi energy. Tegangan-tegangan dapat dianggap sebagai kebutuhan untuk menstransformasikan energy khusus yang akan menghilangkan tegangan, seringkali disertai dengan perubahan keadaan jiwa, yakni perubahan kesadaran yang dapat kita sebut dengan kepuasan. Energi ditransformasikan dengan melakukan suatu pekerjaan. Pekerjaan bisa berupa kegiatan-kegiatanyang melibatkan otot-otot badan atau berupa kegiatan-kegiatan mental, seperti persepsi, ingatan dan berfikir.
Perkembangan Kepribadian
Sullivan mengemukakan suatu pandangan yang lebih bersifat psikologi social tantang perkembangan kepribadian , suatu pandangan dimana pengaruh-pengaruhyang unik dari hubungan-hubungan manusia yang diberi peranan yang semestinya.
Tahap-tahap Perkembangan
Sullivan menguraikan enam tahap perkembangan kepribadian sebelum tahap perkembangan yang terakhir dicapai. Keenam tahap tersebut adalah (1) masa bayi, (2) masa kanak-kanak, (3) masa juvenile (pueral) (4) masa pra adolesen, (5) masa adolesen awal, (6) masa adolesen akhir.
0 komentar:
Posting Komentar