BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat Freud
Sigmund Freud adalah seorang dokter keangsaan Austria yang hidup dari tahun1856-1939. Ia terkenal sebagai penemu suatu sistem baru dalam psikologi yang disebutnya Psikoanalisis. Freud secara total mengubah cara kita memandang diri sendiri dan hubungan kita dengan orang lain. Psikoanalisis merupakan dasar dari berbagai terapi yang digunakan pada saat ini dalam perawatan neurosis (penyimpangan mntal atau kelainan syaraf minor) dan psikosis (penyimpangan mental yang parah). Karya freud terutama menyangkut ketidaksadaran (unconscious), ia adalah orang pertama kali secara benar-benar menerapka gagasan itu dalam praktek klinisnya dan merumuskan teori tentang hal itu. Freud berkata kita memiliki banyak motif dari dalam bagi perilaku kita, dan sebagian besar diantaranya bersifat seksual.
Ada 3 aspek dalam sistem psikoanalisa :
· Psikoanalisis merupakan suatu jenis terapi yang bertujuan untuk mengobati penyimpangan mental dan syaraf. Terapi ini berdasar pada psikologi dinamik dan dilakukan dengan teori-teori mengenai ketidaksadaran serta caranya berinteraksi dengan pikiran sadar. Metode ini didasarkan pada suatu asosiasi bebas. Hal ini membantu pasien untuk mengingat pengalaman yang ditekan.
· Psikoanalisis berupaya menjelaskan bagaimana kepribadian manusia berkembang dan bekerja.
· Psikoanalisis menyajikan teori mengenai cara individu berfungsi di dalam hubungan personal dan di dalam masyarakat.
Adapun riwayat dari Sigmund Freud diantaranya sebagai berikut:
Ø 1886-1894
Studi menyangkut penyebab dan perawatan neurosis, menangani pasien-pasien neurotic yang secara perlahan berkembang menjadi psikoanalisis.
Ø 1894-1900
Freud melakukan banyak analisis terhadap diri sendiri dan mengembangkan ide bahwa neurosis punya asal-asul yang bersifat seksual.
Ø 1900-1914
Freud mulai merumuskan teori baru tentang asal-usul neurosis. Yaitu gagasan tentang cara berkembangnya jiwa sejak dilahirkan hingga mati yang disebut dengan id.
Ø 1914-meninggal
Perang dunia I membuat Freud menyimak perilaku orang dengan cara baru. Dia pun mulai mengembangkan teori-teori mengenai kepribadian secara menyeluruh dan car-cara orang berhubungan dengan orang lain. Teori ini dikenal dengan teori ego.
B. Karya Awal Freud
Freud memasuki Universitas wina tahun 1873 mempelajari ilmu kedokteran dan lulus pada tahun 1881. Kemudian ia mengambil spesialisasi histologi maupun neurologi. Pendekatan mekanistik yang diterima oleh Freud menekankan bahwa segala makhluk yang bernyawa bisa dimengerti semata hanya dengan aalisis fisik dan kimia. Pandangan mekanistik ini terus bercokol dalam pikiran Freud , ia sangat percaya bahwa semua fenomena psikologis, bahkan khayalan, perasaan dan sebagainya pun dengan ketat mengikuti mekanisme dari prinsip sebab-akibat.
· Hysteria dan Hipnosis
Setelah bekerja bersama charcot di Paris, ia menjadi tertarik terhadap hysteria dan hypnosis. Charcot yang berkarya dalam kasus-kasus yang menyangkut kelumpuhan, mencoba menemukan cara untuk membedakan kelumpuhan yang diakibatkan oleh penyakit organic dalam sistem syaraf dan kelumpuhan yang disebabkan karena neurosis atau hysteria. Hal ini membuat Freud sampai pada du aide baru, antara lain:
v Agar bisa mengalami hysteria, penting melihat kehidupan psikis si pasien, bukan hanya syarafnya.
v Proses mental tak sadar bisa mempengaruhi perilaku.
Menurut Charcot hysteria disebabkan oleh kelemahan genetic di dalam otak-baginya, penyebab hysteria baginya sepenuhnya bersifat fisik- sebab ia menganut pangan mekanistik yang ketat. Menurutnya hanya orang yang histerialah yang bisa dihipnotis. Lain halnya dengan Freud , ia memiliki ide lain dan mulai memikirkan kemungkinan digunakannya hypnosis di dalam terapi. Freud memulai praktek sebagai neuropatolog pada tahun 1886, dengan menggunakan dua metode utama perawatan yaitu :
ü Electrotherapy
dalam metode ini diterapkan stimulasi listrik di kulit dan otot secara local.
dalam metode ini diterapkan stimulasi listrik di kulit dan otot secara local.
ü Hypnosis
Metode ini juga bisa diterapkan pada orang normal. Dengan menjalani terapi hypnosis tidak lagi dipandang sebagai pertanda bahwa orang bersangkutan mengalami kerusakan otak atau memiliki kelemahan genetic.
· Pemikiran Moral dan Ilmiah Abad Sembilan Belas
Gagasan dan pandangan yang berlaku pada saat itu mencakup hal-hal yang tercantum sebagai berikut:
v Pandangan ilmiah yang mekanistik.
v Pertentangan besar yang terjadi antara para ilmuan dengan para pemikir religious, menyangkut karya Charles Darwin.
v Sikap yang keras terhadap seks, sehingga sulit untuk mempelajari atau mendiskusikan segala sesuatu yang menyangkut kehidupan seksual dengan cara ilmiah.
v Sistem patriakat yang membuat para lelaki masih tetap mempertahankan anggapannya bahwa secara kodrati mereka lebih unggul disbanding para wanita.
· Ide Pertama Freud Tentang Ketidaksadaran
Freud menjadi tertarik terhadap ketidaksadaran ketika bekerja dengan Josef Breuer di Wina. Pada tahun 1895, Freud dan Breuer bersama-sama mempublikasikan Studies in Hysteris. Karya ini menampilkan gagasan yang dapat di katakana radikal, diantaranya: proses mental yang negative bisa secar langsung mempengaruhi fisik dan mengarah pada suatu keadaan sakit, ingatan negative tetap aktif di dalam pikiran taksadar dan dapat mengubah perilaku kita, represi(penekanan), abreaksi(dibebaskannya emosi yang ditekan).
C. Awal Psikoanalisis
Pada masa awal perkembangan psikoanalisis, Freud menyimpulkan bahwa semua symptom neurotic disebabkan oleh pengalaman seksul, bahkan yang dialami dalam usia dini. Menurutnya seksual merupakan kunci bagi kebahagiaan dan keseimbangan emosional. Pada mulanya ia mnyatakan bahwa kunci dari semua neurosis sebenarnya adalah kenangan/ingatan yang ditekan atau ditindas menyangkut godaan orang dewasa di masa kanak-kanaknya. Dengan pelan-pelan Freud mulai menyadari adanya kelemahan dalam metode menekan maupun hypnosis yang telah digunakan untuk membantu pasien-pasiennya. Kemudian ia mengembangkan suatu teknik terapeutik yang baru ang disebut sebagai teknik asosiasi bebas. Teknik tersebut merupakan metode yang digunakan dalam psikoanalisis, dimana pasien didorong untuk mengucapkan apa pun yang dirasakannya tanpa sensor sedikitpun. Metode lain yang dikembangkan ialah analisi mimpi menurutnya, mimpi merupakan jalan yang sangat mengungkapkan segala yang terdapat di dalam ketidaksadaran. Ia dalam terapeutik mengutamaka menggunakan asosiasi bebas dan analisis mimpi di dalam terapinya. Freud mecanangkan istilah “psikoanalisis” pada tahun 1896. Teori utama yang dikembangkan pada saat itu berkaitan dengan :
v Analisis mimpi
v Terplesetya ucapan
v Seksualitas masa kanak-kanak,
§ Analisis tentang Dora
Dora dalah seorang gadis berusia delapn belas tahun yang menjadi klien Freud pada tahun 1900. Analisi tentang Dora adalah salah satu sejarah kasus yang paling awal direkam dalam psikoanalisis dengan menggunakan mimpi sebagai dasar utama untuk menganalisisnya, meskipun terapiya sendiri mengalami kegagalan.
D. Tafsir Mimpi
Mimpi merupakan pusat penting dalam psikoanalisis, hal ini mempunyai beberapa alasan. Alsan yang pertama, mimpi terjadi ditengah tidur, ketikapikiran sadar melepaskan cengkramannya dan membuatnya tanpa kekangan, ia merujuk bahwa mimpi sebagai jalan besar untuk mengerti lebih dalam mengenai ketidaksadaran. Kedua,freud telah sampai pada suatu kesimpulan bahwa metode menekan dan hypnosis terlalu otoriter, lalu ia menyadari bahwa hanya dengan metode analisis mimpi dan asosiasi bebas barulah simbolisme yang terlibat di dalam gejala neurotic itu benar-benar bisa dimengerti. Ketiga. Freud menekankan bahwa mimpi seringkali menyangkut masalah-masalah seksual yang berasal dari masa kanak-kanak dini. Keempat, Freud memandang semua mimpi sebagai ekspresi dari pemenuhan harapan.
· Mimpi Sebagai Pemenuhan Harapan
Secara umum orang memandang mimpi sebagai khayalan untuk memenuhi suatu harapan. Kita menggunakan frase seperti ‘dalam mimpimu’ bahkan tidak terdapat di dalam mimpiku yang paling liar pun. Freud menyatakan bahwa mimpi selalu didorong oleh kebutuhan untuk memenuhi suatu harapan.
· Mekanisme Mimpi
Ia menyatakan bahwa masing-masing mimpi memiliki isi manifes (bagian dari suatu mimpi yang secara sadar teringat) dan laten (bagian dari suatu mimpi yang tidak teringat secar sadar sebelum dilakukan analisis). Suatu pemenuhan harapan yang tersembunyi masih tetap bisa ditemukan berlindung dibalik arti nyata dari mimpinya. Isi mimpi yang laten sebenarnya merupakan penyebab mimpi. Freud mengusulkan dua mekanisme yang terjadi dalam hal ini.
ü Pikiran yang sedang tidur itu mulai menciptakan mimpi dengandasar pemenuhan harapan.
ü Pikiran dikejutkan oleh harapan tersebut dan melakukan penyensoran terhadapnya. Hal ini menyebakan terjadinya distorsi pada cara munculnya harapan di dalam mimpi.
Freud menyebutkan macam-macam mekanisme yang memungkinkan harapan mimpi itu terekspresikan, tetapi dalam bentuk yang telah terdistorsi, antara lain:
Ø Displacement
Yaitu beralihnya emosi yang terikat pada suatu id eke ide yang lain.
Ø Kondensasi
Yaitu bersatunya dua atau lebih ide –di dalam mimpi atau ketika melucu.
Ø Simbolisasi
yaitu mewakili suatu objek atau ide dengan objek atau ide yang lain.
Ø Resistensi
Yaitu penyensoran mimpi yang masih terus bertahan untuk mencegah agar ide-ide mimpi tidak memasuki pemikiran sadar sehingga berakibat lupa terhadap mimpi.
· Metode Penafsiran Mimpi
Freud menyajikan dua cara yang biasanya igunakan untuk menafsirkan mimpi yaitu metode simbolis dan metode sandi (decoding).
Freud percaya bahwa banyak diantara isi-isi mimpi yang tersamar di balik symbol-simbol. Dan symbol-simbol itu memiliki lebih dari satu arti dan penafsiran yang tepat hanya mungkin dihasilkan dari menganalisis mimpinya. Untuk memahami symbol-simbol, ia menggunakn kombinasi dari dua metode: pertama, mengeksplorasi asosiasi dari si pemimpi sendiri. Kedua, menggunakan pengetahuan si analis mengenai symbol-simbol mimpi untuk mengisi kesenjangannya. Ide Freud sendiri tentang arti symbol-simbol tersebut sungguh seksual. Umpamanya ia menyarankan penafsiran tongkat itu adalah mewakili penis, kotak itu mewakili rahim, gerakan naik turun tangga mewakili senggama, dsb.
· Asal Mula Mimpi
Mimpi seringkali tidak benar-benar menyangkut kejadian-kejadian di masa kini. Freud bersikukuh bahwa kebanyakan mimpi harus dikembalikan ke pengalaman masa kanak-kanak.
E. Mengeksplorasi Pikiran Tak Sadar
Freud membagi pikiran menjadi tiga yakni sebagai berikut:
ü Pikiran sadar
Bagian pikiran yang menginsyafi pemikiran dan tindakannya dimana semua proses pemikiran yang disadari dan merupakan sumber bagi gagasan-gagasan dan pengertian. Pikiran sadar menyankut pemikiran logis, realitas, dan perilaku beradap.
ü Pikiran tak sadar
Bagian pikiran yang direpresi dan menjadi tempat untuk meletakkan apapun yang tak memenuhi persyaratan, sesuatu yang tak boleh kita cermati.
ü Prasadar
Merupakan tempat penyimpanan informasi yang tak disadari tapi mudah diingat ketika di butuhkan.
Freud menyatakan terdapatnya dua proses bertentangan yang mengendalikan perilaku manusia. Dua prose situ adalah prinsip kenikmatan dan prinsip realitas. Prinsip kenikmatan ialah prinsip yang mendorong orang untuk segera mendapatkan pemuasan harapannya. Sedangkan prinsip realitas yakni dorongan bertentangan dengan prinsip kenikmatan yang mana mencakup pikiran sadar, pemikiran logis, dan mengizinkan tertundanya pemuasan dalam rangka pergaulan kehidupan sehari-hari. Freud menggunakan dorongan libido(dorongan seksual) kemudian energy ini diarahkan pada sublimasi yakni prose tak sadra yang membuat libido ditransfer ke dalam kegiatan yang tidak seksual, aman atau bisa diterima secara sosial. Konflik psikis terjadi sebagai akibat dari konflik antara dorongan seksual dan kelangsungan hidup. Lalu Frud memunculkan teori baru tentang “ Parapraxis” yaitu istilah umum bagi kelatahan Freudian, yakni salah ucap atau melupakan nama seseorang. Freud mengidentifikasi sejumlah bentu paraprxis:
Melupakan nama orang
Melupakan sesuatu yang tadinya hendak dilakukannya
Salah ucap dan salah tulis
Salah baca atau salah dengar
Kehilangan atau kadang-kadang meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya
Tindakan ceroboh dan kecelakaan yang diakibatkannya
Salah ingat.
Freud tertaik pada parapraxis dan lelucon karena memperlihatkan kerja pikiran tak sadar pada orang normal. Ia mengidentifikasi dua kategori lelucon:
Lelucon tentensius: jenis ini tegantung pada ekspresi yang tak langsung dari nafsu seksual atau permusuhan.meliputi lelucon porno.
Lelucon polos: tergantung ketidak murnian verbal. Dalam kategori ini termasuk teka-teki dan permainan kata misalnya plesetan ala srimulat.
F. Teori Seksual
Teori tentang seksualitas dan perkembangan seksual merupakan hal yang penting di dalam psikoanalisis sejak tahap awalnya. Pandangan tentang seks yang diterima pada masa hidup Freud adalah bahwa hal itu menyangkut kegiatan yang membuat alat kelamin berkontak dengan alat kelamin yang dimiliki oleh orang lain jenis, dan secara alamiah hal ini juga mencakup ciuman, berpandangan, dan sentuhan. Freud menimbulkan kegemparann ketika ia menyatakan bahwa manusia perlu memiliki pandangan yang lebih luas dalam rangka mempelajari seks secara ilmiah. Freud menentukan berbagai macam penyimpangan seksual, yang ia bagi menjadi dua kelompok:
Ø Penyimpangan yang menyangkut objek seksual yang artinya orang atau sesuatu yang menimbulkan daya tarik seksual.
Ø Penyimpangan yang menyangkut tujuan seksual artinya tindakan seksual yang membuat orang terdorong untuk melakukannya.
Inversi Inilah kata yang digunakan Freud untuk homoseksualitas. Seks oral dan anal dianggap sebagai perversi oleh Freud. Ia mengatakan bahwa rasa jijik membuat kebanyakan orang tidak terlibat dalam kedua perversi ini. Fentsisme terjadi ketika objek seksual yang normal digantikan oleh suatu objek yang memiliki kaitan dengan objek normal itu. Memandang dan menyentuh merupakan perangsangan visual dan rabaan diantara mitra seksual sebagai suatu yang normal sepenuhnya. Sadisme merupakan nafsu untuk menimbulkan kesakitan pada objek seksual. Sedangkan masokhisme adalah nafsu untuk menerima rasa sakit dari objek seksual. Freud mengatkan bahwa naluri seksual jauh lebih rumit dari pada apa yang ada dalam anggapan sebelumnya. Implus seksual telah ada sejak dilahirkan, tetapi segera disingkirkan oleh proses represi yang progresif. Seksualitas kanak-kanak
ada dua sebab mengapa tak dibahasnya hal tersebut, alasan yang pertama, seks adalah subjek yang tabu. Kedua, kebanyakan orang cenderung melupakan apa yang terjadi terhadap diri mereka sendiri sejak masih sangat kecil hingga mereka mencapai usia enam atau delapan tahun. Seksualitas dari para penderita neurosis dan penyimpangan biasanya masih berada dalam atau dikembalikan ke keadaan kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan pubertas dipenuhi dengan berbagai hambatan seksual dan perkembangannya bisa menjadi salah arah atau terhenti pada suatu tahap.
G. Kembali Ke Masa Kanak-Kanak
Definisi Freud tentang apa yang disebut seksual itu luas. Dengan pelan-pelan Freud mengembangkan gagasannya mengenai seksualitas kanak-kanak dalam rangka mencoba dan menjelaskan bagaimana orang berkembang menjadi mahkluk sosial. Menurut Freud, perkembangan seksual yang normal seharusnya melewati tahap-tahap tertentu yang berlaku pada semua anak.
· Tahap oral
Ini merupakan tahap pertama perkembangan dari sejak lahir hingga sekitar usia satu tahun. Kepuasan anak dengan ditandai mengemut banyak bagian tubuh, terutama jempol. Bayi merasakan cinta atau kebenciannya sejalan diberikannya diberikannya payudara ibunya atau tidak. Dengan demikian apabila tidak mendapatkan payudara dianggap bahwa bayi tidak mendapatkan cinta atau disebut fiksasi oral. Hal ini akan termanifestasikan kelak dalam berbagai cara, misalnya mengemut jari, makan permen karet pena, pensil, merokok, makan berlebihan den merasakan konstan untuk dicintai, dsb.
· Tahap anal
Berlangsung apa usia satu hingga tiga tahun, pada tahap ini anak dibiasakan untuk belajar mengendalikan kandung kemih atau isi perutnya (toilet training). Fiksasi pada tahap ini terwujud dalam beberapa bentuk, diantaranya:
Anal expulsiveness merupakan akibat dari produksi kotoran yang sembarangan. Orang dewasa yang terpaku pada tahap ini seringkali berantakan dan anti sosial. Yang kedua yaitu Anal retentiveness meupakan kelanjutan dari penahanan keluarnya kotoran. Orang dewasa yang terpaku pada tahap ini sangat bersih dan rapi, teratur serta kompromistis.
· Tahap phallic
Berlangsung pada usia tiga hingga lima tahun, dalam tahap ini genital menjadi zona erogen dan anak mulai melakukan masturbasi. Bisa dikatakan bahwa anak mendapat kepuasan dari memainkan alat kelaminnya.
· Tahap Latensi
Menrut Freud, perasaan dari tahap oedipal akhirnya ditekan dan dorongan seksual mereda hingga tibanya masa pubertas.
· Tahap genital
Tahap terakhir dalam perkembangan yang berlangsung sejak pubertas dan seterusnya. Pada tahap ini terjadi pembaharuan terhadap minat seksual dan objek yang baru pun ditemukan untuk pelampiasan dorongan seksnya. Freud mengembangkan suatu teori yang menggemparkan, yang disebutnya komplek oedipus, untuk menjelaskan dasar dari perkembangan psikoseksual. Dan Freud bersikukuh bahwa perkembangan psikoseksual merupakan pusat dari segala macam perkembangan sosial dan emosional.
H. Mencari Identitas Dewasa
Freud memaparkan model baru yang sangat berguna menyangkut cara kita berkembang menjadi manusia dewasa. Ia memberikan suatu peta tentang berbagai tahap pemikran dan perilaku yang disebutnya:
o Id
Merupakan bagian ketidaksadarn yang primitif di dalam pikiran, yang terlahir bersama kita. Ini merupakan dorongan naluriah dan satu-satunya realitasnya adalah kebutuhannya sendiri yang egois. Dengan pelahan membawa anak mulai mendapati kenyataan bahwa ia tak selalu dapat dengan seketika memperoleh apa yang di inginkannya. Maka, ia pun menekan dorongan id dalam rangka menyesuaikan diri dengan masyarakat.
o Ego
Merupakan bagian dari pikiran yang bereaksi terhadap kenyataan eksternal dan yang dianggap oleh seseorang sebagai diri.
o Super-Ego
Memberi kita rasa yang berhubungan dengan benar dan salah, bangga dan bersalah. Super-ego sering membuat kita bertindak dengan cara-cara yang bisa diterima di dalam masyarakat, bukannya kita sendiri sebagai individu.
· Kecemasan
Konflik di antara berbagai aspek di dalam kepribadian mengakibatkan timbulnya kecemasan dan stress.Freud mengidentifikasi 3 kecemasan, antara lain:
Kecemasa realistic: kecemasan jenis ini berasal dari peristiwa nyata di dunia eksternal dan dipersepsikan oleh ego.
Kecemasan Neurotik: yang berasal dari id dan seringkali tampak membingungkan dan tidak terfokus.
Kecemasan moral: kecemasan ini muncul dari super-ego merupakan suara hati yang memberi tahu kepada kita tentang adanya suatu yang tidak beres.
· Mekanisme pertahanan
Mekanisme pertahanan (defence mechanism) muncul dalam rangka melindungi ego dari begitu banyaknya kecemasan.macam-macamnya antaralain:
Represi: informasi yang tak dikehendaki disingkirkan ke dalam pikiran tak sadar, sehingga represi benar-benar pelupaan.
· Penolakan(denial): tak mau menerima kenyataan suatu situasi.
· Proyeksi: menimpakan kesalahan dan dorongan tabu kepada orang lain.
· Pengalihan(displacement): beralihnya emosi yang terikat pada suatu id eke ide yang lain.
· Proyeksi: menimpakan kesalahan dan dorongan tabu kepada orang lain.
· Khayalan (fantasi): kebanyakan orang pernah berkhayal dan mimpi disiang bolong dalam takaran tertentu dalam rangka membuat hidup terasa lebih bisa dihadapi.
· Rasionalisasi: mencari alasan/pembenaran bagi perilakunya, sehingga bisa menjadi lebih bisa diterima oleh ego dari pada alasan yang sebenarnya.
· Regresi: kembali kepada perilaku atau tahap perkembangan yang telah lewat.
· Emosi reaksi: menutup-nutupi suatu impls dengan memperlihatkan perilaku yang berlawanan.
Dorongan naluriah diperiksa oleh suatu sistem pertahanan yang rumit. Mekanisme ini bisa dijumpai pada orang normal maupun penderita neurosis. Masalah yang terjadi di dalam sistem pertahanan akhirnya akan mengarah pada neurosis, atau bahkan psikosis. Freud mengidentifikasi dua naluri yang saling bertentangan, yakni naluri naluri yang disebutnya Eros dan tanatos, naluri kehidupan dan naluri kematian. Tanatos adalah perilaku distruktif, baik yang ditujukan kepada diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan Eros adalah perilaku yang ditujukan untuk kelangsungan dirinya sendiri dan kesenangannya.
I. Gerakan Psikoanalitik
Gerakan psikoanalitik tumbuh secara perlahan dengan permulaan yang sederhana di Wina, sehingga menjadi gerakan yang dianggap penting secara internasional. Sejak awal, terjadi percecokkan dan ketidaksepahaman di dalam kelompok tersebut. Banyak yang melepaskan keanggotaannya, terutama kareana mereka tak setuju dengan penekanan Freud mengenai pentingnya seksualitas. Banyak psikolog dan psikiater berpengaruh mendapatkan ilhamnya dari Freud, serta mengembangkan gagasan-gagasan bapak psikoanalisis tersebut.
J. Freud dan Masyarakat
Freud mengatakan bahwa meskipun peradaban diperlukan bagi pertumbuhan dan keselamatan, tetapi sebenarnya sulit bagi manusia untuk bisa berbahagia dalam kehidupan bersama. Ia mengatakan bahwa perang memberi kita petunjuk mengenai kodrat kebinatangan kita dan memperlihatkan bekerjanya naluri kematian. Freud menyatakan bahwa seniman dan penulis adalah pelarian yang menghindari dunia nyata dengan menjalani kehidupan di dalam khayalan mereka. Ia menyatakan bahwa agama adalah ilusi, diciptakan dalam rangka membuat orang lebih mudah dan menghadapi hidup dan menjadi anggota masyarakat yang teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Berry, Ruth. 2001. Seri Siapa Dia? FREUD. Jakarta: Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar