About me

Foto Saya
Gayumii bLog
Semoga blog ini bermanfaat
Lihat profil lengkapku
Feeds RSS
Feeds RSS

Selasa, 03 April 2012

Tugas Media BK (Semester 3)


BAB VI
TEKNIK MENGGUNAKAN MEDIA
BIMBINGAN DAN KONSELING


A.    PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS
1.      BAGAN
      Bagan menurut Nana Sudjana (2005:27) adalah kombinasi antara media grafis, gambar dan foto yang dirancang untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atau gagasan. Sebagai media visual, bagan merupakan media yang membantu menyajikan pesan bimbingan dan konseling melalui visualisasi dengan tujuan materi yang kompleks dapat disederhanakan sehingga siswa mudah untuk mencerna materi tersebut. Kegunaan bagan adalah untuk menunjukan hubungan, keterkaitan, perbandingan, jumlah yang relatif, perkembangan tertentu, proses tertentu mengklasifikasian dan pengorganisasian.

a.      Jenis-Jenis Bagan
Terdapat beberapa jenis bagan, diantaranya :

1)      Bagan pohon
Adalah bagan yang visualisasinya menggambarkan suatu proses dari bawah atau dasar yang terdiri dari beberapa akar menuju batang tunggal. Cabang-cabang tersebut menggambarkan perkembangan serta hubungan. Misalnya bagan silsilah .
2)      Bagan Alir
Merupakan kebalikan dari bagan arus. Bagan alir berfungsi untuk mempertunjukan bagaimana berbagai unsur penting dikombinasikan sehingga membentuk satu produksi. Bagan alir dapat digunakan untuk memperlihatkan, saling ketergantungan dari berbagai unsure.


3)      Bagan arus
Merupakan jenis media bagan yang berfungsi untuk mempertunjukan fungsi, hubungan, dan proses. Misalnya materi tentang proses pertumbuhan dan perkembangan, proses pemilihan jurusan, proses pemecahan masalah, proses terjadinya depresi.
4)      Bagan Tabel
Bagan tabel tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, bentuk-bentuk penyajian pesan dalam bentuk tabel merupakan bagian dari bagan tabel. Isi dari bagan tabel yaitu urutan hubungan yang terdapat pada garis waktu atau tabel.

b.      Cara Menggunakan Bagan dalam Bimbingan dan konseling

1)      Pemilihan Bagan.
Bagan yang akan disajikan tentu saja harus berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Guru BK dapat merancang bagan sendiri dengan terlebih dahulu menganalisis materi dan mempersiapkannya untuk dibuat dalam bentuk bagan. Bagan yang baik haruslah memiliki kesesuaian dengan materi tidak miss concept atau tidak terdapat kesalahan-kesalahan konsep, data atau informasi. Selain itu harus menarik yang ditandai dengan pemilihan warna yang tepat, harmonis dan tidak terkesan terlalu rame. Informasi yang disajikan dalam bentuk teks memiliki keterbacaan tinggi (visual literacy) sehingga dalam jarak agak jauh masih terbaca dengan baik.
2)      Mempersiapkan ruang kelas.
Sebelum media bagan disajikan guru BK sebaiknya memperhatikan kondisi kelas. Apakah kelas cukup cahaya? Karena bagan adalah media visual yang membutuhkan intensitas cahaya di ruangan yang cukup. Perhatikan juga dimana bagan itu akan di tempel? Hal ini penting karena tidak mungkin bagan terus dipegang oleh guru BK saat guru BK menerangkan. Siapkan dinding yang kosong mudah untuk menempelkan bagan tersebut dan pastikan posisinya dapat dilihat dari semua arah.

3)      Mempersiapkan siswa.
Jika penggunaan bagan untuk siswa dalam kelompok besar (big group) maka siswa dipersiapkan dengan cara klasikal dan tidak perlu pengelompokan secara khusus. Sebaliknya jika siswa perlu dikelompokan maka  siapkanlah terlebih dahulu pola pengatuannya, berdasarkan apa pengelompokannya, berapa jumlah masing-masing kelompoknya, dan sebagainya sehingga jika pengaturan ini secara spontan dipikirkan oleh guru BK pada saat di kelas akan menyita waktu. Dengan demikian guru BK perlu memikirkannya dari awal sebelum bimbingan dan konseling dimulai.

4)      Mempersiapkan pertanyaan dan penugasan yang mengaktifkan siswa.
Guru BK mempersiapkan bentuk penugasan seperti apa yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam bimbingan dan konseling dengan menggunakan bagan tersebut. Bagan tidak berarti sepenuhnya milik guru BK sebagai alat bantu untuk menjelaskan materi namun, pelibatan siswa untuk mencari konsep dan pemahaman secara mendalam melalui interaksi aktif harus pula dipikirkan oleh guru BK.

5)      Penggunaan saat bimbingan dan konseling berlangsung.
Tempatkan bagan sebagai pusat perhatian siswa, pengalaman belajar yang diperoleh siswa sedapat mungkin di sajikan melalui bagan, oleh sebab itu pastikan semua siswa dapat melihat secara jelas dan terlibat secara langsung.


 2. GRAFIK
            Secara sederhana grafik dapat diartikan sebagai media yang memvisualisasikan data-data dalam bentuk angka. Tujuan pembuatan grafik adalah menunjukkan perbandingan, informasi kuantitatif dengan cepat dan sederhana.
a.      Jenis grafik
Terdapat beberapa jenis grafik yang umum digunakan, yaitu:
1)      Grafik Garis : Berfungsi untuk melukiskan kecenderungan-kecenderungan atau menghubungkan dua ringkasan data. Jika ada data yang berkelanjutan maka grafik garis cocok digunakan untuk memperlihatkan perkembangan keberlanjutannya.
2)      Garis Batang : Garis batang merupakan grafik yang paling sederhana, mudah untuk dipahami serta menggambarkan data dalam bentuk batang-batang baik secara vertical dari atas kebawah maupun secara horizontal dari samping. Data yang dapat diperbandingkan maksimal delapan data.
3)      Grafik Lingkaran
Visualisasi data dibuat dalam bentuk lingkaran. Cocok digunakan apabila guru BK akan menggambarkan tentang pecahan angka atau bilangan dalam bentuk satuan, puluhan, ratusan, dll.
b.      Penggunaan Grafik dalam Bimbingan dan Konseling
v  Grafik divisualisasikan dengan bantuan objek dalam bentuk garis, batang, dan gambar.
v  Para siswa tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami pesan yang disajikan melalui grafik, hal tersebut disebabkan karena grafik sendiri bukan sesuatu yang asing bagi siswa.
v  Memperoleh grafik sekarang ini bukanlah sesuatu yang sulit. Sekedar mencarikan contoh grafik guru BK dengan mudah dapat memperolehnya di majalah, koran, dan internet. Jika grafik ingin disesuaikan dengan materi, maka dengan mudah guru BK dapat membuatnya sendiri.



3. POSTER
            Salah satu kekuatan yang tampak pada media grafis sebagai media penyampaian pesan yaitu poster. Poster mampu mempengaruhi perilaku, sikap, dan tata nilai masyarakat untuk berubah atau melakukan sesuatu. Poster yang dibuat untuk pendidikan pada prinsipnya merupakan gagasan yang diwujudkan dalam bentuk ilustrasi objek gambar yang disederhanakan yang dibuat dengan ukuran besar. Secara umum poster memiliki kegunaan, yaitu :
(1)   Memotivasi siswa, dalam hal ini poster dalam bimbingan dan konseling sebagai pendorong atau memotivasi kegiatan belajar siswa. Pesan poster tidak berisi tentang informasi namun berupa ajakan, renungan, persuasi agar siswa memilki dorongan yang tinggi untuk melakukan sesuatu diantaranya belajar, mengerjakan tugas, menjaga kebersihan, bekerja sama, dll.
(2)   Peringatan, dalam hal ini poster berisi tentang peringatan-peringatan terhadap suatu pelaksanaan aturan hukum, aturan sekolah, atau peringatan-peringatan tentang sosial, kesehatan bahkan keagamaan.
a.      Penggunaan Poster dalam Bimbingan dan Konseling
Menggunakan poster untuk bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1.      Digunakan sebagai bagian dari layanan bimbingan dan konseling, dalam hal ini poster digunakan saat guru BK menerangkan sebuah materi kepada siswa. Poster yang digunakan ini harus relevan dengan tujuan dan materi.
2.      Digunakan diluar bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk memotivasi siswa, sebagai peringatan, ajakan, propaganda, atau ajakan untuk melakukan sesuatu yang positif dan penanaman nilai-nilai sosial dan keagamaan.

4.   MEDIA FOTO
Foto merupakan salah satu media bimbingan dan konseling yang cukup popular dan sudah lama digunakan dalam bimbingan dan konseling. Hal ini karena foto cukup praktis, sederhana, mudah digunakan tidak membutuhkan alat proyeksi dan tidak membutuhkan peralatan tambahan.
A.    Penggunaan Foto dalam Bimbingan dan Konseling
1)      Pergunakanlah foto untuk tujuan-tujuan bimbingan dan konseling yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti atau pokok-pokok bimbingan dan konseling.
2)      Memadukan foto dengan jenis media bimbingan dan konseling yang lainnya, contohnya buku, modul, makalah, LKS, CD bimbingan dan konseling, poster, dll.
3)      Pergunakanlah gambar sesuai kebutuhannya tidak terlalu banyak, namun memiliki relevensi tinggi dengan materi bimbingan dan konseling yang disampaikan.
4)      Kurangilah penambahan kata-kata pada ilustrasi foto. Foto sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita atau gagasan baru.

B.  Penggunaan Media Elektronik
     1.  Overhead Projektor
           a. Fungsi OHP
        Pada dasarnya OHP berguna untuk memproyeksikan transparan ke arah layar yang jaraknya relatif pendek, dengan hasil gambar/tulisan yang cukup besar.
OHP secara umum digunakan untuk :
1)       Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembaran transparan.
2)      Tempat memproyeksikan transparan yang telah disiapkan sebelunya.
3)      Tempat menunjukan bayangan suatu benda.
4)      Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan.


b.  Jenis-jenis OHP
  Overhead Projektor sampai saat ini ada 2 macam, yaitu :
1)      OHP type standard (standar lecture haal type)
2)      OHP type portable (ringan, mudah dibawa)

c. Bagian-bagian Pokok OHP dan Cara Kerjanya
1)      Kepala Proyektor ( Proyector Head  )
2)      Pengontrol Focus (Focus Control )
3)      Tempat transparan
4)      Lensa Fresnel (Fresnel Lens )
5)      Scroll atau rol penggulung transparan

Cara Kerja dari OHP
      Posisi layar dan letaknya harus diatur, sehingga gambar pada layar tidak miring ataua sebagian mengecil. Hal ini dapt dilakukan dengan mengatur sinar yang dipancarkan dari proyektor jatuh tegak lurus pada layar. Apabila penyimpanan proyektor tidak sejajar dengan layar akan menimbulkan distorsi bayangan.
        
 d. Teknik-teknik Penyajian
1)      Pada waktu penggunaan OHP , guru BK dapat melakukan sambil berdiri.
2)      Bila saklar kipas pendingin dan lampu dtekan,segera sinar OHP menimpa layar.Aturlah      posisi yang sebaik mungkin agar gambar pada layar tidak miring.
3)      Pada waktu menjelaskan OHP, gunakan penunjuk (pointer) atau pensil ke arah bagian penting.
4)      Presentasi dengan menggunakan OHP,untuk penampilan yang lebih menarik.
          e. Penggunaan OHP
1)      Dengan alat penunjuk.
2)      Dengan menggunakan pensil atau pointer.
3)      Menulis langsung.
4)      Menulis diatas transparan pada waktu menyajikan.
5)      Menunjukan dengan membuka sedikit demi sedikit.
6)      Menutup bagian yang belum diproyeksikan.
7)      Menjelaskan cara kerja benda.
8)      Penyajian dengan tumpang tindih.
9)      Konsep ide yang rumit dapat disederhanakan.
10)  Menghidupkan dan mematikan.






f. Membuat Overhead Transparansi
            dalam membuat transparan banyak cara yang dipergunakan dari sederhana sampai yang rumit atau memakai alat pembuat/untuk mencopy transparan yang disebut “transparan maker” cara pembuatan transparan adalah sebagai berikut:
1)      Langsung pada Transparan (acatate)
Bahan dasar transparan berupa sejenis plastic tipis yang diseut acetate dijual di pasaran dalam kemasan 100 lembar dengan tebal 2 atau 3 macam yang berbeda. Pembuatan langsung pada transparan dapat dikerjakan dengan 2 cara, yaitu:
·         Menulis/melukis dengan pen khusus yang berwarna warni (transparence pen)
·         Menggunakan set huruf (lettering set) atau sering disebut rugos.
Dalam prakteknya dua cara di atas dikombinasikan atau dipakai secara bersama untuk menghasilkan transparan yang telah direncanakan terlebih dahulu.
2)      Membuat Transparan dengan Cara Reproduksi
Yang dimaksud reproduksi di sini adalah memperbanyak dengan gambar/tulisan/isi yang persis sama. Biasanya alat yang dipakai dalam reproduksi adalah mesin foto copy, dan termofax.


1.      MEDIA AUDIO

Menurut Nana Sudjana (2005:129) media audio dapat diartikan sebagai bahan bimbingan dan konseling yang disajikan dalam  bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa . penggunaan media audio untuk bimbingan dan konseling di antaranya:
v  Alat perekam
Alat perekam sekaligus berfunggsi untuk menedengarkan audio (player) pada umumnya menggunakan tape yang menggunakan pita magnetic atau kaset audio. Sesuai perkembangan teknologi, saat ini alat perekam audio seklaigus player menggunakan data dan proses digital, misalnya ipod, Mp3 player bhakan handpjone yang dilengkapi radio dan audi player. Kedua jenis player tersebut dapat digunakan untuk bimbingan dan konseling. Materi pelajaran terlebih dahulu disiapkan kemudian direkam dan disajikan baik di kelas classical dengan jumlah siswa banyak.


2.      MULTIMEDIA PROJECTOR
1)      Perangkat presentasi
Ada berbagai jenis pernagkat presentasi yang kini banyak digunakan untuk bimbingan dan konseling. Mulai dari OHP, sampai media yang lebih canggih dari OHP (visualize,proyektor video, mulai dari yang berteknologi tabung (CRT-cathode Ray Tube) maupun solid state (LCD, DLP, D-ILA, dan LCOS).
ü  OHP
  Keunggulan:
·         Materi presentasi bisa diubah saat itu juga
·         Jika ada masukan dari audiens, bisa langsung dicantumkan ke bahan presentasi
  Kelemahan:
·         OHP  masih memerlukan medium berupa kertas transparan yang belum tentu bisa menyajikan tampilan visual yang bisa memuka audiens
·         Bila ingin menampilkan bahan-bahan presentasi dengan mengutip dari sebuat text book, atau drai dokumen-dokumen lama yang tidak sempat dipindahkan ke transparan
ü  Visualizer
Lebih lengkapnya video visualize document camera adalah perangkat presentasi yang sebenarnya lebih mirip dengan perangkat imaging transparansi, tetapi juga dokumen-dokumen kertas, obyek-obyek 3D, atau fil negative maupun positif sekalipun.
  Keunggulan:
·         Visualizer mampu menmapilkan bahan presentasi ke monitor video atau poyektor.
·         Untuk beberapa tipe visualize dari pabrikan tertentu, fungsi-fungsi dari visualizer dan proyektor digabung dalam satu perangkat.
  Kelemahan:
·         Visualizer merupakan perangkat statis, tidak portable, sehingga tidak mudah dibawa kemana-mana
Jika ingin menjadi guru BK yang menegrti teknologi dan dapat menampilkan presentasi lebih menarik, multimedia projector mungkin menjadi pilihan utama. Dulu mungkin kita sering menemui proyektor CRT, sebuah perangkat proyektor bertubuh tambun berteknologi tabung, lengkap dengan tiga lensa di depannya. Namun, perkembangan teknologi terutama teknolgi digital yang terus meningkat, proyektor pun mengalami sentuhan digital. Kini, hamper sebagian besar pasar proyektor dikuasai oleh proyektor digital. Tidak heran, karena proyektor digital ini memang bobotnya relative ringan, dan harganya pun relative jauh dibawah proyektor CRT. Untuk melakukan mengajar sudah sangat memungkinkan guru BK untuk menggunakan Multimedia Projector atau lebih dikenal dengan LCD Projector.

2.Kelebihan Multimedia Projector
? Alat proyeksi yang mampu menampilkan unsur-unsur media seperti gambar, teks, video, animasi, video baik secara terpisah maupun gabungan di antara unsur-unsur media tersebut
? Dapat dikoneksikan dengan perangkat elektronika lainnya seperti computer, YV, kamera, VCD/DVD player,dll
? Dapat digunakan untuk kegiatan presentasi, bimbingan dan konseling, pemutaran film, dll
Koneksi dengan berbagai media tersebut sangat memungkinkan tergantung dari ada atau tidaknya fasilitas sambungan dari masing-masing media tersebut. Misalnya Kabel RCA, S-Video, USB, Pierwire, Komputer, dll.

3. Karakteristik Multimedia Proyektor
;Proyektor memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, secara umum, kualitas gambar yang diproyeksikan, dengan teknologi apapun, sangat tergantung pada karakteristik resolusi, kecerahan, warna, dan contrast ratio-nya.
·         Resolusi
Resolusi adalah jumlah pixel yang dapat dihasilkan, yang diekspresikan sebagai resolusi horizontal dan vertikal. Resolusi “sesungguhnya” dari proyektor adalah jumlah pixel maksimum yang dapat diproyeksikannya. Semakin tinggi tingkat resolusinya, semakin tinggi detil gambar yang dapat ditampilkannya. Berbicara mengenai tren resolusi proyektor, sebagian besar kini mulai beralih ke resolusi XGA (1024x768). Sebelum ada XGA terdapat VGA (480X640), SVGA (800X600)
·         Kecerahan
Tingkat kecerahan (brightness) adalah ukuran luminasi (atau cahaya yang diterima) yang biasanya diukur dalam satuan ANSI (American National Standard Institute) lumens. Semua proyektor menggunakan sebuah lampu untuk menciptakan cahaya proyeksi. Keefisienan desain proyektor sangat menentukan seberapa besar brightness loss secara internal. Ukuran lumens juga sangat tergantung pada kebutuhan, misalnya tingkat kecerahan cahaya di dalam suatu ruang.
·         Warna
Warna adalah ukuran dari corak dan saturasi cahaya. Sebuah proyektor yang baik harus mampu mereproduksi secara akurat warna-warna yang dikirim dari sumber. 
·         Contrast Ratio
Contrast ratio adalah ukuran perbandingan antara warna hitam dan putih. Tingkat contrast ratio yang tinggi merupakan indikasi mengenai seberapa baik suatu gambar bisa tampil baik dilayar proyeksi, khususnya dalam hal kehalusan detil warna. Biasanya diukur dengan dua metoda, full on/off dan ANSI.
Di pasaran kini banyak dijumpai berbagai jenis proyektor digital dengan berbagai jenis teknologi dan karakteristik yang sangat bervariasi. Namun, untuk presentasi, orang kini cenderung memilih proyektor digital, selain kualitasnya mampu menampilkan gambar dengan baik, bobotnya pun ringan, sehingga mudah dibawa, dan juga proyektor digital relatif sangat mudah untuk dioperasikan jika dibandingkan dengan proyektor CRT, karena proyektor CRT membutuhkan teknisi terampil untuk men-setting-nya.
4. Cara Penggunaan Multimedia Projector
a.      Cara menginstalasi Projector
Dalam menginstalasi projector sebelum digunakan, sebaiknya posisi projecktor dan komputer (atau media lainnya) dalam keadaan mati, hindari pemasangan komputer pada projector dalam keadaan menyala, atau juga sebaliknya. Kalau komputer yang lebih dulu menyala, maka sebaiknya komputer di restart untuk kemudian dipasang dan baru dinyalakan lagi.
b.      Pada Saat Mematikan Projector
Pada saat mematikan projector, dapat menggunakan remote dengan menekan tombol on/off, ditekan dua kali sehingga muncul pertanyaan turn off your projector? Kemudian tekan, maka lampu akan mati.
c.       Dalam Mencabut Saluran Dari Pojector
Dalam mencabut dari saluran listrik lampu projector harus sudah berwarna merah, yang menunjukkan siap untuk dimatikan (standby). Dalam keadaan aktif lampu indikator dalam projector berwarna hijau. Jika lampu masih menyala atau kipas blower yang ada dalam projector masih aktif, jangan sekali-kali mencabut listrik. Kesalahan dalam mematikan projector ini dapat berakibat pada putusnya lampu projector. Apabila putus, maka lampu dapat diganti dengan membuka penyimpanan lampu dan digantikan dengan yang baru.
d.      Kondisi Lampu
Lensa projector yang berada di depan harus dalam keadaan bersih. Cara membersihkannya dapat menggunakan bahan spon(kain lembut) yang tidak mengandung banyak lemak, hindari sentuhan langsung dengan tangan tanpa diberi alas, sebab lemak yang ada di tangan akan menempel pada lensa, dan akan mengalami kesulitan untuk kembali membersihkan.
e.       Tutup Lensa
Untuk menghindari lensa agar tidak cepat kotor atau terhindar dari benturan, maka sebaiknya selain dalam keadaan digunakan tutup lensa dalam keadaan tertutup. Tutup lensa biasanya agak kurang diperhatikan sebab ukurannya kecil tetapi fungsinya cukup tinggi, maka untuk menghindari supaya tutup lensa itu tidak hilang gunakanlah tali yang menghubungkan antara tutup lensa dengan tali.
f.       Ventilasi
Pada setiap LCD projector terdapat ventilasi udara yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara yang keluar dan masuk. Sirkulasi ini diatur dalam blower yang ada di dalam LCD. Fungsi blower ini untuk menstabilkan suhu LCD supaya tidak panas yang bersumber dari lampu. Oleh sebab itu, pastikan ventilasi dalam keadaan bersih dari kotoran atau debu dan juga biarkan terbuka jangan ditutupi oleh apapun, misalnya lakban, solasi, dll.
g.      Tas LCD
Tas LCD, untuk pengamanan saat membawa LCD, tidak sembarangan menggunakan tas, tetapi menggunakan tas yang di desain khusus sehingga apabila terjadi benturan kondisi LCD dapat terjaga, tas yang baik untuk LCD biasanya dilapisi busa yang agak tebal.
h.      Koneksi Kabel
Membersihkan koneksi kabel cukup penting untuk menjaga serat  kabel agar tidak rusak, selain itu dalam membuka dan memasang kabel, sebaiknya hati-hati.kecerobohan dalam memasang dan membuka kabel dapat berakibat pada putusnya salah satu serat dalam kabel yang akan berakibat fatal terhadap tampilan proyeksi.
i.        Lipatan Kabel
Pada saat melipat kabel LCD atau kabel computer sebaiknya tidak terlalu menukik atau terlalu berlipat, buatlah lipatan kabel agak besar. Cara melipat ini akan mempengaruhi kekuatan kabel, jika lipatannya terlalu kecil maka serat yang ada di dalam kabel tersebut akan cepat rusak bahkan bisa putus yang berakibat tidak normalnya kondis LCD projector.
j.        Gunakan UPS/Stabilizer
Kerusakan LCD projector sering terjadi diakibatkan karena mati listrik secara mendadak pada saat projector sedang bekerja(menyala). Untuk mengatasinya sebaiknya koneksi listrik menggunakan UPS untuk menyimpan arus listrik sementara, sehingga apabila listrik mati masih sempat untuk mematikan secara normal.


0 komentar:

Posting Komentar