About me

Foto Saya
Gayumii bLog
Semoga blog ini bermanfaat
Lihat profil lengkapku
Feeds RSS
Feeds RSS

Selasa, 03 April 2012

Studi Kasus dalam BK (Semester 3)


Teori-Teori Konseling

STUDI KASUS

Dion  adalah seorang  siswa kelas I SLTP terfavorit di Surabaya. Ia berasal dari keluarga yang terbilang mampu dalam segi ekonomi. Ayahnya bekerja di sebuah Perusahaan ternama di Surabaya dan jabatan ayahnya sebagai direktur perusahaan. Sedangkan Ibunya bekerja di sebuah perkantoran. Dion mempunyai seorang kakak bernama Reza. Reza juga masih sekolah, ia sekolah di SMA Favorit di Surabaya. Dion adalah siswa yang cerdas dan rajin di sekolanya. Banyak perlombaan yang ia ikuti di sekolah dan selalu menjadi juara. Nilai-nilanya juga sangat bagus di bidang akademik. Tak heran kalau guru-gurunya sangat bangga kepadanya. Tetapi ini berbeda dan berbanding terbalik dengan keadaan dirumahnya. Keadaan yang membuat ia selalu gelisah dan merasa sendiri. Seperti tidak ada penghuni dirumahnya. Keadaan keluarga Dion tidak begitu nyaman bagi Dion. Ia merasa kalau rumahnya hanya menjadi tempat untuk tidur. Terkadang ia mempunyai pikiran ingin lari dari rumah. Kedua orang tuanya jarang memberikan perhatian kepada Dion dan kakanya Reza, ini dikarenakan orang tua Dion terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Jarang ada komunikasi diantara mereka, orang tua Dion hanya bisa memarahi dan tidak pernah  menghargai apa yang dilakukan Dion dan Reza. Serta tak pernah menganggap benar apa yang dilakukan anaknya. Prestasi-prestasi yang diperoleh Dion hanya dianggap sesuatu hal yang wajar bagi orang tuanya. Setiap waktunya belajar Dion dan Reza hanya ditemani belajar tanpa di beri penjelasan tentang materi yang sedang di pelajari. Apabila Dion bertanya kepada Ayah atau Ibunya, ia malah dimarahi dan di bentak-bentak. Ini membuat Dion tertekan dan merasa orang tuanya tidak menyayanginya. Dia berfikir kalau orang dewasa itu hanya bisa memarahi dan tidak pernah menghargai. Mulai dari sinilah Dion merasa tak lagi bermakna hidupnya. Ia mulai mencoba sesuatu hal yang seharunya tidak pantas dilakukan oleh anak seumurannya. Ia mencoba merokok, karena menurut teman-temannya rokok dapat menghilangkan stress dikala kita mempunyai masalah yang membuat pikiran kita menjadi kacau. Tapi ternyata orang tua Dion mengetahui hal itu, karena saat Dion menghisap rokok bersama teman-temannya, ayah Dion lewat dan mengetahui apa yang dilakukan oleh anaknya tersebut. Tanpa pikir panjang, ayahnya langsung menyeretnya ke dalam mobil sambil memaki-maki dan membentak-bentaknya dengan kata-kata yang amat sangat kasar. Setelah sampai di rumahnya, Dion dipukuli sampai babak belur dan menimbulkan bekas di seluruh tubuhnya. Setelah kejadian itu Dion sempat berfikir ingin bunuh diri, karena menurutnya dia tak berguna hidup di dunia ini kalau hanya mendapat perlakuan yang seperti itu dari orang tuanya. Dia sering berfikir buat apa mempunyai prestasi yang sangat bagus kalau orang tuanya tak pernah memuji dan mengakui akan prestasinya itu. Serta apa arti keluarga bagi dirinya kalau hanya membuatnya tersiksa dan masih merasa sendiri. Meskipun ia sudah bertahan dengan kehidupan yang dialaminya, tetapi lama-lama ia tak kuat menghadapinya.



v  PENDEKATAN
Pendekatan yang cocok dengan masalah diatas ialah pendekatan Konseling Eksistensial. Karena pada dasarnya dalam Konseling Eksistensial individu berhak memiliki kebebasan untuk memilih gaya hidupnya sendiri tetapi harus bertanggung jawab atas pilihannya itu, mencari makna hidup yang berkaitan dengan kecemasan, kematian, dan relevansinya dengan pengalaman individual. Dalam kasus diatas seorang siswa yang bernama Dion merasa bahwa dirinya sendirian atau teralinasi, meskipun ia memiliki banyak kolega, sahabat, teman, dan keluarga ia masih merasa sendiri. Perasaan teralinasi ini membuat Dion merasa kesepian, hampa dan tak bermakna. Ia memang mempunya keluarga, tetapi orang tuanya tidak pernah ada untuknya dan selalu memikirkan kesibukan masing-masing. Dalam kondisi seperti ini Dion berfikir ingin segera mengakhiri hidupnya, ia merasa bersalah karena gagal memenuhi tanggung jawab untuk membuat hidupnya menjadi berharga, bermakna, dan tak dapat menjadi orang seperti yang diinginkan orang tuanya. Ini terlihat pada saat orangtuanya mengetahui pada saat ia merokok bersama teman-temannya. Ia merasa bersalah karena telah mengecewakan kedua orangtuanya dan tidak bisa membahagiakan orang tuanya.

v  TUJUAN DAN TEKNIK KONSELING
            Tujuan mendasar dari Teknik Konseling Eksistensial adalah membantu manusia menemukan nilai, makna, dan tujuan dalam hidup mereka sendiri. Disini dalam kasus yang menimpa Dion, konselor perlu memahami dan membantu Dion agar lebih menyadari tentang apa yang sedang ia lakukan dan keluar dari posisi peran sebagai korban dari kondisi hidupnya. Dalam menggunakan teknik konseling eksistensial pada proses konseling dengan Dion konselor perlu mengarahkannya agar menjadi lebih sadar bahwa ia memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak dan membantunya membuat pilihan hidup yang memungkinkannya dapat mengaktualisasikan dirinya serta mencapai kehidupan yang bermakna. Untuk teknik konseling sendiri, konselor bisa menggunakan berbagai teknik yang ada pada teori konseling eksistensial ini. Pada teknik yang pertama konselor bisa menggunakan teknik menghayati keberadaan. Dalam sudut pandang dari teknik ini konselor berusaha memperoleh pemahaman yang sepenuhnya dari permasalahan yang dihadapi oleh Dion. Tidak hanya memahami dunia obyektifnya saja melainkan juga dunia subyektifnya. Terdapat tiga bentuk keberadaan, yaitu :
1)      Keberadaan di dalam dunia fisik
2)      Keberadaan dalam dunia hubungan interpersonal
3)      Keberadaan dalam dunia psikologis dan pribadi
Dalam teknik ini konselor perlu memusatkan perhatian pada interaksi ketiganya dan kemudian membantu Dion untuk menjaga ketiganya agar selalu berada dalam keadaan seimbang. Yang kedua, konselor bisa menggunakan konseling logo. Pengertian dari konseling logo sendiri ialah suatu model konseling yang menekankan pada penemuan makna. Pada kasus diatas, Dion ingin segera mengakhiri hidupnya dan sudah tidak tahan akan masalah yang menimpanya. Selain itu Dion juga sudah tidak menemukan arti dan makna dalam hidupnya yang teralinasi itu. Disini konselor bisa membantu Dion untuk mengakui kebutuhannya akan makna, menumbuhkan kesadaran dan pengakuan bahwa semua manusia dapat membuat makna dalam kehidupannya sendiri dan membantu untuk menemukan tujuan dan makna dalam hidupnya. Sehingga Dion bisa memahami dan mengerti bahwa hidup ini sangat bermakna untuknya dan menjauhkannya dari pikiran-pikiran negative yang ujungnya akan menyengsarakan dirinya .

0 komentar:

Posting Komentar