PANDANGAN DONALD OLDING HEBB TENTANG PENDIDIKAN
Menurut Hebb, ada dua jenis belajar. Yang pertama berkaitan dengan pembentuka kumpulan sel dan sekuensi fase secara gradual selama bayi dan kanak-kanak. Proses belajar awal ini representasi neurologis atau objek dan lingkungan. Ketika perkembangan neural ini terjadi, anak dapat memikirkan suatu objek atau kejadian atau sederetan objek dan kejadian yang tidak hadir secara fisik didepannya. Selama proses belajar awal anak harus berada dalam lingkungan yang kaya, yang berisi berbagai macam pemandangan, suara, tekstur, bentuk objek dan sebagainya. Semakin kompleks suatu lingkungan, semakin banyak yang direpresentasikan dalam level neurologis. Semakin banyak yang direpresentasikan di level neural, semakin besar kemampuan anak untuk berfikir. Menurut Hebb, selama proses belajar awal mungkin terdapat prosesasosiasi tertentu. Hal yang tampaknya penting untuk perkembangan kumpulan sel dan sekuensi fase adalah prinsip kontinguitas dan frekuensi. Misalnya, sederetan kejadian lingkungan sering terjadi, ia akan direpresentasikan secara neurologis sebagai sekuensi fase.
Jenis belajar kedua, lebih dapat dijelaskan dengan prinsip Gestalt ketimbang dengan prinsip asosiasionistik. Setelah kumpulan sel dan sekuensi fase berkembang pada masa kecil, proses belajar selanjutnya biasanya berupa penataan ulang. Dengan kata lain, setelah blok bangunan terbentuk, blok itu dapat diatur kembali menjadi berbagai macam bentuk. Hebb mengatakan bahwa karateristik fisik dan lingkungan belajar adalah sangat penting. Untuk tugas dan siswa tertentu ada level kewaspadaan atau kesiapan optimal yang membuat proses belajar menjadi efisien. Karena level kesiapan ini dikontrol oleh stimulasi eksternal, maka level stimulasi dalam lingkungan belajar akan menentukan seberapa proses belajar berlangsung. Jika terlalu banyak stimulasi, proses belajar akan sulit. Jika kekurangan stimulasi, proses belajar juga sulit. Yang diperlukan adalah level stimulasi optimal untuk tugas siswa.
Belajar Otak Kiri, Otak Kanan. Fungsi otak normal adalah saling terkait secara keseluruhan, mustahil untuk menciptakan pengalaman pendidikan yang dikhususkan pada satu belahan otak saja. Levy (1985) mengatakan : “Karena dua belahan otak tidak berfungsi secara sendiri-sendiri, maka mustahil untuk medidik satu belahan otak saja pada otak yang normal. Otak kanan akan mendapatkan pendidikan yang sama dengan otak kiri dalam pelajaran sastra, dan otak kiri akan mendapatkan pendidikan yang sama dengan otak kanan dalam pelajaran music dan melukis”.
0 komentar:
Posting Komentar