Pengertian Kesulitan Belajar
Kesulitan
belajar pada dasarnya suatu gejala yang nampak dalam berbagai jenis
manifiestasi tingkah laku (bio-psikososial) baik secara langsung atau
tidak, bersifat permanen dan berpotensi menghambat berbagai tahap
belajar siswa. Kesulitan
belajar adalah suatu kondisi dimana dalam proses belajar yang ditandai dengan
hambatan-hambatan tertentu, dalam mencapai tujuan belajar. Kondisi ini ditandai
kesulitan dalam tugas-tugas akademik, baik disebabkan oleh problem-problem
neurologis, maupun sebab-sebab psikologis lain, sehingga prestasi belajarnya
rendah, tidak sesuai dengan potensi dan usaha yang dilakukan. Kesulitan belajar juga merupakan ketidakmampuan
dalam menghubungkan berbagai informasi yang berasal dari berbagai bagian otak
mereka. Kelemahan ini akan tampak dalam beberapa hal, seperti kesulitan dalam
berbicara dan menuliskan sesuatu, koordinasi, pengendalian diri atau perhatian. Kesulitan belajar dapat berlangsung dalam waktu
yang lama.
Kriteria
yang harus dipenuhi sebelum seseorang dinyatakan menderita kesulitan belajar,
tertuang dalam sebuah buku petunjuk yang berjudul DSM (Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorder). Diagnosis yang didasarkan pada DSM
umumnya dilakukan ketika individu mengajukan perlindungan asuransi kesehatan
dan layanan perawatan. Wood (2005), menyebutkan kesulitan belajar dapat dibagi
menjadi tiga kategori besar, diantaranya:
a. Kesulitan dalam berbicara dan berbahasa
b. Permasalahan dalam hal kemampuan akademik
c. Kesulitan lainnya, yang mencakup kesulitan dalam
mengordinasi gerakan anggota tubuh serta permasalahan belajar yang belum
dicakup oleh kedua kategori di atas.
Istilah-istilah dalam Kesulitan Belajar
a) Learning Disorder (ketergantungan belajar), adalah
keadaan di mana proses belajar siswa terganggu, karena timbulnya respons yang
bertentangan. Pada dasarnya siswa, yang mengalami gangguan belajar seperti ini,
prestasi belajarnya tidak terganggu, akan tetapi proses belajarnya yang
terlambat, oleh adanya respon-respon yang bertentangan. Dengan demikian, hasil
belajar yang dicapai akan lebih rendah dari potensi yang dimiliki.
b) Learning Disabelities (ketidakmampuan belajar),
adalah ketidakmampuan seorang siswa, yang mengacu kepada gejala
di mana siswa tidak mampu belajar (menghindari belajar), sehingga hasil
belajarnya di bawah potensi intelektualnya.
c) Learning Disfunction (ketidak_fungsian belajar),
adalah gejala di mana proses belajar tidak berfungsi dengan baik,
meskipun pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental,
gangguan alat dria atau gangguan-gangguan psikologis yang lainnya.
d) Under Achiever (pencapaian randah), yang mengacu
kepada anak-anak atau siswa yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas
normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Terbukti, pada hasil
belajar (sekolah) yang buruk.
e) Slow Learner (lambat belajar), adalah siswa
yang lambat dalam proses balajarnya, sehingga membutuhkan waktu lebih
lama, dibandingkan dengan anak-anak yang lain memilih taraf potensial
intelektual yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar